Demas Agil Terpaksa Mengubah Pola Permainan

0
Demas agil

ROCKOMOTIF, Jakarta – Demas Agil, rekan satu tim Haridarma Manoppo di Toyota Team Indonesia, sebelum laga final di BSD City dimulai menempati hasil superpole di posisi kedua. Di belakang Haridarma dan di depan Alvin Bahar.

Sejatinya, posisi kedua tersebut akan dijadikan ‘tameng’ oleh Toyota Team Indonesia untuk memuluskan jalan Haridarma Manoppo supaya bisa terhindar dari Alvin Bahar yang juga mengincar kemenangan. Demas berperan untuk memberikan jarak antara Haridarma dan Alvin Bahar.

Namun, saat balapan akan dimulai, sesuatu terjadi pada mobil Toyota Yaris dengan nomor 36 tersebut. Menurut informasi, mobil Demas tidak bisa distarter ketika akan warming up lap.

“Jadi mobil gak bisa hidup. Distarter, gak ada suara apa-apa. Akhirnya tim bergerak cepat dan memperbaikinya. Dan saya memulai balapan dari pit,” jelas Demas Agil.

Baca juga: Haridarma Superpole, Alvin Bahar Start Di Belakang Demas Agil

Tidak mau kehilangan momen untuk bahu membahu bersama Haridarma, Demas Agil terus melakukan manuver yang luar biasa. Dalam beberapa putaran, putera Agus Djohansyah ini langsung memeberikan manuver terbaiknya hingga berada di belakang Alvin Bahar. Bagi Demas, semula ia harus menjaga serangan Alvin dari belakang, tapi kini hal tersebut terpaksa berubah.

“Saya harus punya andil untuk kemenangan. Bagaimana caranya? Saya harus memberikan tekanan kepada Alvin Bahar. Makanya kemarin itu saya langsung pol dari awal balapan,” jelas Demas Agil.

Meskipun ada kesempatan untuk bisa mengovertake Alvin Bahar, Demas tetap dengan pendiriannya untuk memberikan tekanan, sebab ia berpikir kemungkinan crash antara ia dan Alvin Bahar akan selalu ada, sehingga keputusan tersebut terpaksa diurungkan.

“Bisa saja, tapi nanti saya khawatir ada sesuatu terjadi. Mungkin skenarionya akan berubah, saya lebih memilih untuk tetap memberikan tekanan pada Alvin,” pungkas Demas.

Sampai balapan selesai, Demas berhasil memberikan tekanan pada Alvin Bahar sehingga membuat gap yang lumayan kepada Haridarma. Di samping itu, pembalap kelahiran Jakarta ini juga berhasil memainkan peran barunya, bukan sebagai pengawal Haridarma, tetapi sebagai pemberi tekanan kepada Alvin Bahar.

LEAVE A REPLY