BMW Berencana Suntik Mati Mesin Quad Turbo dan V12

0
Mesin quad turbo V12 BMW

ROCKOMOTIF, Jakarta – Produsen otomotif asal Jerman, BMW telah merencanakan untuk melakukan suntik mati untuk mesin mereka seperti quad turbo dan V12. Sebagai gantinya, BMW telah menyiapkan mesin baru yang lebih kecil, kompak dan bertenaga.

Dalam wawancaranya bersama Auto News Europe, Head of Research and Development, Klaus Froehlich, menjelaskan mengenai mesin apa yang akan menjadi pengganti dari mesin yang dipensiunkan.

“Di sisi mesin diesel, produksi mesin 1,5 liter tiga silinder jadi yang pertama pensiun. Sementara untuk mesin diesel 3,0 liter enam silinder bertenaga 400 hp menyusul dan dipastikan tidak akan ada gantinya. Karena mesin ini terlalu mahal dan terlalu rumit untuk dibangun dengan empat turbo-nya,” ujar Froehlich.

Baca juga: BMW i6 Jadi Penantang Audi E-Tron GT dan Porsche Taycan

Sementara itu, mengenai eksistensi mesin V12 miliknya, BMW masih belum yakin apakah bisa bertahan setidaknya sampai 2023 mendatang. Hal ini juga mengingat regulasi dunia yang telah mengatur emisi semakin ketat.

“V12 mungkin tidak memiliki masa depan mengingat kami hanya memproduksi beberapa ribu unit setiap tahun. Sementara biaya untuk memenuhi peraturan emisi yang kian ketat pun bertambah mahal,” ungkap Froehlich.

Baca juga: Dibanderol RP 2 Milyar Lebih, BMW M4 Competition Laku Keras!

Untungnya, BMW tidak memiliki rencana untuk membuang mesin pembakaran internal dalam waktu dekat. “Mesin diesel empat dan enam silinder kami akan tetap selama setidaknya 20 tahun dan unit bensin kami selama setidaknya 30 tahun,” pungkas Froechlich.

Untuk pasar Eropa, Froehlich mengatakan jika mobil listrik dan plug-in hybrid saat ini berhasil meraih pasar sebesar 25 persen. Sisanya masih didominasi oleh mesin bensin dan diesel.

Sementara di Amerika, mobil listrik hanya populer di wilayah pesisir barat dan beberapa kota di pesisir timur. Tapi wilayah selain itu masih dikuasai oleh mesin bensin. Jadi belum perlu mematikan mesin bensin dan diesel.

LEAVE A REPLY