ROCKOMOTIF, Jakarta – Musibah kecelakaan bus kembali terjadi lagi di Ciater, Subang, Jawa Barat pada akhir pekan kemarin. Akibatnya terdapat korban jiwa dan korban luka-luka dalam kecelakaan tunggal ini yang semuanya adalah penumpang bus.
Salah seorang saksi mengatakan, beberapa saat sebelum kecelakaan, terdengar bunyi ledakan seperti ban pecah. Usai itu, mendengar kabar bahwa ada bus pariwisata terguling dan mengakibatkan 8 orang meninggal dunia termasuk sopir.
“Jadi saya mendengar suara ledakan keras sekali, tidak lama dari itu benar saja ada kecelakaan bus,” tutur saksi bernama Anjas Sandi Priyanto (20) di lokasi, Minggu (20/1/2020).
Berdasarkan keterangan dari Kementerian Perhubungan, bus tersebut sudah melakukan modifikasi usai melakukan uji berkala.
Baca juga: Aturan Satu Arah Paksa Pengusaha Bus Kirim Surat Terbuka ke Jokowi
“Jadi bus itu sudah dimodifikasi. Di mana modifikasinya setelah melakukan uji berkala. Tetapi tetap bisa kita ketahui setelah dilakukan pengecekan di lokasi,” tutur Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi ketika dihubungi ROCKOMOTIF, Minggu (19/1/2020).
Bus tersebut melakukan uji berkala pada 8 Oktober 2019 dan memiliki masa berlaku enam bulan ke depan atau berakhir bulan April 2020. Tetapi, sudah mengalami kecelakaan, dan modifikasi itu menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kecelakaan.
“Kami akan terus selidiki, dan kami juga mengucapkan turut berduka cita bagi semua kroban jiwa. Termasuk seorang sopir bus bernama Dede Purnama,” tutup Budi.
