Penggunaan B30 Bisa Pangkas Impor 3 Juta Kilo Liter Solar

0
solar b30

ROCKOMOTIF, Jakarta – Penggunaan bahan bakar B30 yang sedang digencarkan pemerintah, juga dimaksudkan untuk menekan angka impor solar ke Indonesia. Hal tersebut dibeberkan dalam diskusi cerdas PT Isuzu Astra Motor Indonesia dan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.

Menurut Putu Juli Ardika, Direktur Industri, Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, dengan penggunaan B30 di Indonesia bisa menghemat keran impor solar di Tanah Air.

“Selain mengurangi impor bahan bakar solar sebesar 3 juta kiloliter. B30 juga meningkatkan nilai tambah CPO (Crude Palm Oil) menjadi biodiesel sebesar Rp 13,81 triliun. Serta mengurangi emisi GRK (Gas Rumah Kaca) sebesar 14,25 juta ton CO2 atau setara 52.010 bus kecil,” jelas Putu di Jakarta (6/3).

Baca juga: Penerapan Solar B40 Ditargetkan Mulai Tahun Depan

Selain itu, B30 juga dinyatakan memiliki tingkat pembakaran serta gas emisi yang lebih baik ketimbang solar. Dengan begitu, ketika penggunaan B30 telah merata, maka emisi gas buang yang dihasilkan juga memberikan kontribusi yang baik untuk lingkungan.

“Jadi pemakaian B30 ini memang banyak sekali manfaat dari penggunanya,” pungkas Putu.

Selain itu, program B30 juga akan dapat menciptakan permintaan domestik CPO yang sangat besar. Hal ini dapat memberikan multiplier effect bagi 13,5 juta petani perkebunan Kelapa Sawit.

Ini artinya, B30 akan berdampak kepada para perkebunan kecil yang membina petani rakyat yang selama ini bekerja di Kebun Sawit, dan para pekerja yang bekerja di pabrik Kelapa Sawit. Program B30 juga ditargetkan bisa menyerap tenaga kerja tambahan hingga 1,29 juta orang.

LEAVE A REPLY