Mudik Terancam Batal, Ini Skenario Pemerintah untuk Mensiasatinya

0
pemudik batal karena corona

ROCKOMOTIF, Jakarta – Beberapa pekan menjelang bulan Ramadan, intenstias penyebaran virus corona di DKI Jakarta belum mengalami penurunan.

Melihat situasi dan kondisi saat ini, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengatakan ketika melakukan mudik, maka mobilitas akan semakin meningkat, dan dikhawatirkan penyebaran virus tersebut semakin tak terkendali.

“Sebaiknya tidak melakukan mudik, karena virus ini berpindah dan dibawa oleh manusia. Pergerakan manusia yang tak terkendali akan timbulkan masalah,” ujar Achmad Yurianto.

Namun, melihat situasi tesebut, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, memiliki langkah terkait pelarangan mudik tersebut.

Baca juga: Belum Ada Pembatasan Pergerakan Kendaraan Pribadi di Jabodetabek

“Kita harus menyiapkan skenario yang komprehensif, jangan satu aspek saja, atau sifatnya sektoral, atau kepentingan daerah saja, tetapi dilihat secara utuh, baik dari hulu, tengah dan di hilir,” jelas Jokowi.

“Skenario selanjutnya adalah, setibanya di kampung halaman, para pemudik akan langsung ditetapkan sebagai orang dalam pemantauan (ODP). Mereka harus melakukan isolasi mandiri dan dia juga menyampaikan untuk menggunakan jaring pengaman sosial yang ada di desa,” sambungnya.

Data pada tahun lalu, pemudik yang menggunakan kendaraan roda empat pribadi, masih mendominasi sebesar 58 persen. Sedangkan tujuan yang paling banyak dipilih pemudik adalah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat.

LEAVE A REPLY