Orang Jepang Toyota Sempat Bingung dengan Mobil Innova

0
toyota innova ekspor

ROCKOMOTIF, Jakarta – Di Indonesia, segmen mobil dibagi menjadi beberapa klasifikasi. Mulai dari yang paling bawah, LCGC, City Car, Hatchback, MPV, Crossover sampai SUV. Sejatinya, segmen tersebut terklasifikasi sendiri oleh masyarakat otomotif Indonesia.

Dalam bincang bersama media, Anton Jimmy Suwandi, Direktur Marketing PT Toyota-Astra Motor, orang Jepang sempat bingung dengan segmen yang diambil oleh Toyota Kijang Innova. Pasalnya, orang-orang Jepang meragukan kalau itu masuk ke dalam segmen MPV.

“Sebenarnya kalau kita katakan desain ini memang relatif ya, saya pernah ingat diskusi dengan teman-teman (orang Jepang) di Jepang, mereka kalau lihat desain Kijang Innova itu pada bingung sebenarnya ini mobil apa?,” buka Anton dalam bincang virtualnya lewat video conference.

Menurut Anton, mereka bingung karena kalau diklasifikasikan ke dalam segmen MPV, orang-orang Jepang memiliki definisi yang berbeda dengan Indonesia. Mereka, mengklasifikasikan MPV itu seperti mobil kotak, yang besar dengan fitur sliding door.

Baca juga: Armada Toyota Home Service Bertambah Di Masa Pandemi Covid-19

“Karena di Toyota kalau dilihat saya pernah ngobrol dengan Chief Engineer MPV Toyota, Toyota di seluruh dunia itu, yang namanya MPV modelnya biasanya Alparhd, Voxy, bentuknya gede-gede dan sliding door dan mengotak, tapi Innova ini sebenarnya MPV atau Crossover atau apa gitu ya,” tambah Anton.

“Jadi sebenarnya yang kita sebut dengan MPV di Indonesia sebenarnya tidaklah murni MPV, sudah MPV yang disesuaikan dengan kebutuhan orang Indonesia. Maunya MPV tapi modelnya juga jangan terlalu kotak. Kecuali di segmen medium high dan luxury yang kotak ini yang diterima oleh pasar jadi memang agak berbeda,” sambungnya.

Sebagai informasi, Sepanjang periode Januari – April 2020, Toyota Kijang Innova telah memberikan kontribusi yang cukup besar dalam penjualan PT Toyota-Astra Motor. Berdasarkan data yang diberikan, Toyota Kijang Innova masih menjadi produk yang banyak dicari oleh konsumen Indonesia.

“Innova ini tetap nomor satu juga. Market sharenya 98,2 persen,” tandas Anton.

LEAVE A REPLY