Harga Mitsubishi Xpander Bakal Naik Bulan Depan

0
harga xpander naik

ROCKOMOTIF, Jakarta – Di tengah kondisi pandemi covid-19 sekarang ini, penjualan mobil pun mengalami dampak yang sangat parah. Hanya saja, pabrikan mobil pun tidak bisa menahan harga jual yang seperti sebelumnya.

Beberapa APM mobil pun sudah menaikkan harga jual mobil sejak bulan Mei ini. Padahal saat ini penjualan mobil turun drastis hingga 80 sampai 90 persen dari bulan-bulan sebelumnya.

Begitu juga dengan Mitsubishi yang akan menahan harga jual produknya hingga akhir bulan Mei ini. Tapi di Juni atau bulan depan, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) terpaksa harus menaikkan harga jual Xpander dan kawan-kawannya.

Hal ini diungkapkan oleh Head of Sales and Marketing Group PT MMKSI, Imam Choeru Cahya dalam konferensi pers virtual, Selasa (19/5). Menurut Imam, banyak faktor yang membuat harga jual mobil terpaksa harus mengalami penyesuaian.

Baca juga: Tenaga Medis Bisa Beli Mobil Mitsubishi Bunga 0%

“Rencananya kami akan melakukan penyesuaian harga di bulan depan (Juni). Hal ini karena efek domino dari wabah virus corona (Covid-19) terhadap perekonomian nasional, khususnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS),” jelas Imam.

harga triton naik

Adapun Imam mengatakan jika tidak semua produk Mitsubishi yang akan mengalami kenaikan harga. Setidaknya ada tiga produk yang bakal naik harga di bulan Juni, yaitu L300, Xpander dan Xpander Cross, serta Triton.

“Untuk kenaikannya berbeda-beda ya. Kalau L300 itu sekitar Rp 1 jutaan, kalau Xpander dan Triton itu antara Rp 2 sampai 3 jutaan tergantung tipenya,” beber Imam.

Kenaikan ini sudah diperhitungkan oleh MMKSI dengan memperhatikan daya beli masyarakat yang memang masih dalam kondisi terkena pandemi covid-19 ini.

Sementara itu, Director of Sales and Marketing Division PT MMKSI, Irwan Kuncoro juga menambahkan jika penyesuaian harga dilakukan karena ada banyak faktor.

Baca juga: Perpanjangan Garansi Mobil Mitsubishi, Ini Syaratnya

“Penyesuaian harga harus dilakukan karena faktor-faktor seperti inflasi, karena nilai tukar (rupiah terhadap dolar AS) melemah, atau ada penambahan spek dan fitur. Atau karena adanya kenaikan BBN (Bea Balik Nama),” ujar Irwan.

Lebih lanjut Irwan memastikan jika dengan akan adanya kenaikan harga ini juga harus diiringi oleh manfaat maksimal bagi konsumen.

“Harga naik tapi tetap kita berikan best value for money pada produk tersebut. Seperti dari nilai Total Cost Ownership (TCO) atau biaya kepemilikan yang rendah. Mulai dari biaya perawatan, biaya perbaikan, hingga ongkos operasional yang rendah. Sehingga, meski ada penyesuaian harga – jika dihitung secara cermat – pemilik masih tetap untung karena biaya TCO tak mahal,” pungkasnya.

LEAVE A REPLY