Isuzu Berusaha Terus Mengapung di Tengah Badai Pandemi

0
isuzu badai pandemi tetap mengapung

ROCKOMOTIF, Jakarta – Badai pandemi yang menyebabkan ekonomi terganggu, juga memberikan dampak yang besar kepada PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI). Sama seperti produsen otomotif lainnya, IAMI juga mengalami penurunan penjualan yang sangat drastis selama dihantam badai pandemi covid-19.

Dibandingkan Mei 2019, pada Mei 2020 penurunan yang dialami oleh IAMI sangat signifikan. Terlebih segmen yang dimainkan oleh Isuzu Astra ini hanya diseputaran kendaraan komersial, bukan passenger car yang masih bisa bernafas ketika diterjang pandemi.

Sebagai informasi, dalam video conference bersama Forum Wartawan Otomotif (FORWOT) (26/6), Attias Asril, General Manager Marketing PT IAMI, menjelaskan perihal seberapa besar merosotnya penjualan Isuzu selama pandemi.

“Ini kalau Isuzu yang commercial vehicle martketnya saja itu marketnya turunnya lebih besar dari pada total market otomotif tadi, jadi turunnya sampai 42,8%. Ini di tiga segmen di light truck, medium truck, dan pick up medium 4×2 yang kap over. Di tiga segmen itu Isuzu yang commercial vehicle-nya bermain,” buka Attias, dalam presentasinya.

Baca juga: Spare Part Lokal Isuzu Punya Beberapa Keunggulan

“Lalu light truck turunnya 34,6 % dari 24.800 (unit) ke 16.200, paling besar penurunan ada di medium truck yaitu sampai 58% dari 10.700 ke 4.500, lalu di pick up medium ini turunnya juga 45% dari 13.800 ke 7.500,” sambung Attias.

Melihat kondisi tersebut, Isuzu Astra langsung mengambil strategi baru. Tentunya, strategi yang telah didapat, tidak bisa langsung diaplikasikan karena situasi perekonomian masih belum stabil seperti sebelum adanya covid-19. Isuzu terlihat begitu matang dalam mempersiapkan strategi barunya.

“Dua skenario besarnya kita adalah defense dulu, bagaimana Isuzu tetap mengapung di tengah badai. Tidak berpikir untuk balap, tapi mengapung. Dengan mengapung artinya kita masih ada. Lalu sambil menyiapkan strategi offense yang bagaimana sambil menyiapkan strategi di new normal ini,” jelas Attias.

Selain itu, IAMI juga turut memperhatikan perubahan-perubahan apa saja yang terjadi di sistem ekonomi. Salah satu yang akan dilakukan adalah pemetaan kembali segmentasi pasar pasca covid-19.

“Untuk tahapan offense masuk ke new normal, kita petakan kembali segmentasi pasar dengan covid ini kira-kira perubahan atau terjadi change tidak di market. Tingkah laku pasar berubah atau tidak dan mungkinkah ada segmen baru, bahkan bisa jadi ekstrem berubah,” tandas Attias.

LEAVE A REPLY