Kemenperin Gelar Kompetisi AMMDes DigiModz

0
kompetisi ammdes digimodz

ROCKOMOTIF, Jakarta – Guna mendukung kreasi anak bangsa, Kementerian Perindustrian menggelar kompetisi desain untuk Alat Mekanis Mutiguna Pedesaan (AMMDes). Diharapkan dengan adanya kompetisi AMMDes Digimodz ini produk asli Indonesia ini dapat bersaing dengan produk sejenis di domestik maupun global.

Kompetisi “Kemenperin AMMDes Digimodz” ini kolaborasi bersama dengan PT. Kreasi Mandiri Wintor Indonesia (KMWI) selaku produsen AMMDes serta National Modificator & Aftermarket Association (NMAA).

Adapun AMMDes ini merupakan kendaraan multifungsi yang ditujukan untuk kebutuhan masyarakat pedesaan. Beberapa aplikasi AMMDes yang telah diciptakan mampu meningkatkan produktivitas masyarakat. Di antaranya berfungsi sebagai perontok multiguna, pengupas gabah, pemoles beras, pompa irigasi, pengolah kopi, pembangkit listrik, penjernih air, pembuat es, pasca-panen pisang, pengumpan ambulans (ambulance feeder).

AMMDES Digimodz

“AMMDes merupakan alat multifungsi yang bisa membantu hampir semua pekerjaan dan kebutuhan mekanis masyarakat pedesaan. Saat ini, Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai lebih dari 40 persen dan diproduksi langsung di dalam negeri,” kata Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier di Jakarta, Jumat (4/9).

AMMDes juga sudah dihadirkan dengan aplikasi water tank dan firefighter yang dapat digunakan sebagai fasilitas penyemprot cairan disinfektan. Aplikasi ini dirancang untuk mencegah penyebaran virus corona baru (Covid-19).

Baca juga: Kendaraan AMMDes Disulap Menjadi Mobil Penyemprot Disinfektan

“Keberadaan AMMDes terus dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di berbagai daerah. Hal ini menjadi salah satu wujud nyata implementasi upaya membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa,” papar Taufiek.

“Kemenperin AMMDes Digimodz tahun ini adalah kali kedua diselenggarakan setelah pada 2019 silam. Kegiatan digital modification ini sukses menjaring banyak peserta. Beberapa karya yang dinilai sesuai dengan kebutuhan di pedesaan, telah diwujudkan ke dalam unit aslinya,” Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin, Putu Juli Ardika menambahkan.

Kemenperin AMMDes Digimodz 2020 membawa tema “Born to Inspire” dengan harapan tetap bisa menjadi saluran inspirasi bagi para desainer digital dalam menuangkan konsep karya sebagai kontribusi yang tepat guna memenuhi kebutuhan masyarakat pedesaan melalui penggunaan AMMDes.

AMMDES Digimodz

“Setiap karya modifikasi digital AMMDes yang dikirim peserta nantinya wajib dijelaskan konsepnya, termasuk mengenai informasi aplikasi konsep tersebut akan digunakan untuk apa, dan akan digunakan di daerah mana di Indonesia. Hal ini agar karya yang dibuat tepat guna dan sasaran,” imbuhnya.

Baca juga: AMMDes Ambulance Feeder Terbukti Bermanfaat Bagi Masyarakat Desa

Menurut Putu, para peserta Kemenperin AMMDes Digimodz dipersilakan untuk melakukan eksplorasi modifikasi digital mengacu pada dua aspek. Pertama, mengenai styling, yakni perubahan desain tampak depan dan belakang AMMDes, perubahan warna, velg, serta penambahan berbagai aksesori. Kedua, terkait aplikasi, yakni penambahan aplikasi penunjang produktivitas masyarakat pedesaan.

AMMDES Digimodz

Periode pengiriman karya kompetisi Kemenperin AMMDes Digimodz – Born to Inspire dimulai pada 4-28 September 2020. Nantinya, pemenang yang terpilih diumumkan saat penyelenggaraan Indonesia Modification Expo (IMX), Hybrid Event pada 10 Oktober 2020.

Kegiatan ini sepenuhnya dilakukan secara online. Peserta yang ingin berpartisipasi cukup mengunduh formulir dan file gambar AMMDes pada laman www.ammdesdigimodz.com. Desain digital AMMDes yang telah dibuat peserta, selanjutnya dikirim ke email ammdesdigimodz@gmail.com.

Presiden Direktur PT KMWI Reiza Treistanto optimistis, kompetisi ini selain sebagai ajang para desainer Indonesia untuk unjuk kebolehan dan mengasah kemampuan, juga dapat turut mendukung peningkatan produktivitas masyarakat di desa melalui karya-karya yang inovatif dan kompetitif.

LEAVE A REPLY