Keguyuban Penggemar Mobil Retro dalam Retro Ngopi

0
komunitas retro
Komunitas mobil retro kumpul bareng di acara Retro Ngopi

ROCKOMOTIF, Jakarta – Kebersamaan penggemar mobil-mobil retro kembali tercipta akhir pekan lalu (14/4). Mengambil tema kegiatan Tropi alias Retro Ngopi, puluhan mobil retro berkumpul di TIS Square, Tebet, Jakarta Selatan.

Tidak tanggung-tanggung, mobil retro yang datang bukan hanya didominasi oleh satu merk saja, tetapi juga beberapa merk lainnya. Sebut saja beberapa komunitas yang hadir saat itu, di antaranya adalah Auto Retro Community (ARC), Bocah Turing Retro (BTR), serta Datsun Jakarta (DJ).

Cerita punya cerita, kegiatan Tropi ini merupakan event kedua yang mereka gagas. Sebelumnya, Februari lalu kegiatan semacam ini juga berhasil diselenggarakan di Bogor, Jawa Barat. Atas dasar keberhasilan tersebut dan keinginan pecinta mobil retro untuk kembali mengadakan kegiatan ini, akhirnya tercetuslah part keduanya.

“Ya, setelah Tropi pertama kali diadakan di Bogor, Tropi ke-II ini merupakan hasil dari kesepakatan banyak pihak agar diadakan kembali. Kali ini ada juga beberapa komunitas yang hadir seperti Auto Retro Community (ARC), Bocah Turing Retro (BTR), Datsun Jakarta (DJ) sendiri dan beberapa individu yang selalu menyempatkan hadir di acara ini,” ujar Yoko Stanza.

Baca juga: Komunitas Toyota Sienta Ajak Anggotanya Jadi Smart Driver

Di samping itu, kegiatan yang digelar sebelum pemilihan umum ini juga sebagai peredam tensi politik yang cukup tinggi. Hal itu juga tidak dipungkiri oleh Yoko, ia merasa kegiatan semacam ini berguna sebagai relaksasi bagi mereka.

“Apalagi saat ini keadaan politik semakin krusial akibat memanasnya suhu politik. Diharapkan dengan adanya Tropi, kita dapat menepis perbedaan dan makin akrab satu dengan yang lainnya,” tambah Yoko.

Meski harus mengambil waktu keluarga di akhir pekan, namun bagi Yoko hal tersebut bukan sesuatu yang harus dikhawatirkan. Pasalnya, Tropi diadakan pagi hari hingga siang hari, sehingga waktu untuk bersama keluarga tidak lagi tersita dengan kegiatan tersebut.

“Jadi pas kita berangkat, rata-rata anak masih tidur di rumah. Nah, pas kita selesai siang hari, mereka sudah bangun dan sudah selesai beraktivitas. Intinya kumpul-kumpul hobinya bisa, family time juga enggak dikorbankan,” pungkas Yoko.

LEAVE A REPLY