Biar Tidak Viral, Ini Pentingnya untuk Memiliki Teknik Defensive Driving

0
teknik defensive driving
Berkendara di jalan raya itu tidak hanya safety driving, tapi juga harus bisa defensive driving

ROCKOMOTIF, Jakarta – Bukan hanya safety driving yang diperlukan dalam berkendara, tetapi pengemudi juga harus memiliki keterampilan defensive driving. Apa itu defensive driving? Dalam hal ini harus bisa menjaga emosi dan perilaku saat berkendara.

Sejatinya, dua hal tersebut memang berhubungan erat. Artinya ketika sedang berkendara secara aman, pengemudi juga harus bisa menerapkan teknik defensive driving untuk keselamatan bersama.

“Contoh defensive driving itu seperti jaga jarak dengan mobil di depan. Kemudian mengalah untuk memberikan jalan kepada orang lain yang posisi mobilnya lebih dominan ketika macet dan kondisi tertentu,” ujar Anjasara Wahyu, instruktur safety driving dari IMI DKI Jakarta.

Selain hal tersebut, Anjasara Wahyu juga turut menjabarkan hal lain yang tidak kalah penting. Seperti menghitung waktu tempuh, dari lokasi asal ke lokasi tujuan. Hal ini penting, mengingat kondisi jalan di Jakarta yang begitu ramai. Dengan menghitung jarak dan waktu, maka attitude dalam berkendara juga berpengaruh dan cenderung tidak ugal-ugalan.

Baca juga: Begini Cara Mengemudi yang Aman di Jalan Tol

“Menghitung waktu dalam berkendara juga penting, hal ini berpengaruh terhadap cara kita membawa kendaraan. Kalau semisal waktunya mepet, bukan tidak mungkin pengemudi akan berperilaku ugal-ugalan agar lebih cepat sampai ke tujuan. Padahal, kalau sudah diatur di awal, hal tersebut tidak perlu terjadi,” tambah Anjasara.

Poin terpenting dalam menerapkan teknik defensive driving adalah menahan emosi. Terlebih dalam situasi lalu lintas di Jakarta, sering kali emosi terpancing dan membuat teknik berkendara tidak beraturan.

Hal inilah yang sering terjadi di kota-kota besar, di mana pengendara tidak bisa menahan emosi saat di jalan raya. Akibatnya emosi dan terjadi kecelakaan atau bahkan saling baku hantam. Setelah itu baru menyesal, apalagi ketika wajahnya menjadi viral atau sudah diciduk pihak berwajib.

“Lebih bersabar dan fokus serta tidak terpancing emosi, karena dengan defensive driving, kita akan lebih mudah sabar dan mengendalikan emosi saat berkendara,” tandas Anjasara Wahyu.

LEAVE A REPLY