Tim Balap Jagonya Ayam Lakukan Aksi Sosial

0
Tim balap Jagonya Ayam

ROCKOMOTIF, Jakarta – Tim balap Jagonya Ayam berhasil mengumpulkan dana senilai Rp 4,1 Milyar. Dana ini didapatkan dari hasil lelang atribut balap milik Sean Gelael dan Stoffel Vandoorne yang dilakukan beberapa waktu lalu.

Dana yang terkumpul tersebut, sudah dialokasikan seluruhnya untuk membantu korban bencana alam di Lombok, yang disalurkan melalui yayasan 1000 Guru. Hasil dana yang terkumpul tersebut telah mereka realisasikan dalam bentuk pembangunan tiga perpustakaan, tiga musholla, dan tiga taman bermain. Serta sarana pendukung belajar mengajar di SDN 01, 03. dan 04 Gondang Kabupaten Lombok Utara.

Adapun barang yang dilelang tersebut, meliputi peralatan balap dari dua pembalap hebat, yakni Sean Gelael dan Stoffel Vandoorne. Barang-barang yang dilelang antara lain adalah helm merk Stilo yang digunakan oleh Sean Gelael saat menguji mobil Formula 1 Toro Rosso. Helm ini digunakan Senan saat sesi latihan bebas di beberapa negara seperti Singapura, Malaysia, Austin, dan Meksiko pada 201 lalu.

Baca juga: Keliling Kota Jakarta Bareng Pembalap Moto2, Sam Lowes

Bukan hanya itu, pembalap Tim Jagonya Ayam, Sean Gelael, juga harus ikhlas melelang helm kesayangannya. Adalah helm yang ia gunakan saat bertarung di kejuaraan Formula 2 dengan corak emas yang merupakan helm pertama yang dia pakai untuk balapan tersebut.

SDN Gondang 01, 03, 04 adalah wilayah yang merasakan dampak besar akibat gempa yang terjadi tahun 2018 lalu. Di mana gedung sekolah hancur dan nyaris tidak dapat digunakan. Kegiatan belajar mengajar pun sempat terhenti namun akhirnya dapat tetap dijalankan di penampungan lapangan Gondang.

Bantuan berupa tiga gedung perpustakaan diharapkan dapat dijadikan ruang belajar sementara. Lalu tiga taman bermain diharapan dapat membantu anak-anak untuk menghilangkan trauma dari apa yang mereka alami. Kemudian tiga mushola untuk para siswa, guru serta karyawan sekolah untuk beribadah di tempat yang nyaman.

Dengan fasilitas ini diharapkan anak-anak dan para guru dapat kembali melakukan kegiatan belajar mengajar seperti sedia kala.

LEAVE A REPLY