Target Podium Romy Tahrizi Sukses Tercapai

0
Romy Tahrizi

ROCKOMOTIF, Bogor – Pada putaran kelima Kejuaraan Nasional European Touring Car Championship (ETCC) Indonesia kelas 2000, Romy Tahrizi, melakukan penggantian mobil dengan rekan satu timnya, Radite Wicaksono. Biasanya, Romy menggunakan Peugeot 306, kini ia harus bertarung di tengah ketatnya persaingan dengan mobil Peugeot 405 yang memiliki karakter berbeda.

Bagi Romy, ini merupakan sebuah tantangan baru, di mana secara karakter antara Peugeot 405 dan 306, memiliki perbedaan dari segi penanganannya. Salah satu yang menjadi fokus bagi Romy adalah bagaimana cara menjinakkan Peugeot 405 tersebut saat berada di atas lintasan untuk meraih posisi terbaik.

“Menurut saya, untuk Peugeot 405 ada plus minus. Plusnya adalah breaking point lebih enak pakai ini, handling juga lebih enak karena mobilnya lebih stabil. Tapi karena bobot mesinnya lebih berat, jadi kinerja mesin lebih keras dan tidak seenteng 306, terlebih untuk di bagian torsi awal. Namun, ada plusnya saat masuk tikungan lebih enak yang Peugeot 405,” buka Romy Tahrizi.

Akan tetapi, ada hal lain juga yang menjadi fokus pada tim, yakni soal distribusi berat. Karena pada Kejuaraan Nasional ETCC Indonesia dan Indonesia Retro Race memiliki regulasi bobot yang berbeda, Romy sedikit terbebani dengan persoalan tersebut. Hal yang ditimbulkan adalah ketika ia harus bermanuver di belokkan, mobil menjadi lebih sulit untuk dibelokkan.

Baca juga: Pertamax Turbo GRT Tambah Slot Balap

“Weight distributionnya tidak seimbang. Jadi itu pengaruh banget, untuk meletakkan pemberat di bagian mana, dan itu yang jadi fokus kita untuk mengatur pemberat tersebut. Pas retro tidak bisa mengimbangi saat di ETCC 2000. Berdasarkan catatan waktu, saat di ETCC dan Retro, mengalami kemunduran, itu yang menjadi fokus kita berikutnya,” beber pembalap sekaligus lawyer ini.

Saat bertarung di ETCC 2000, Romy, juga dilanda dengan insiden pecah ban saat memasuki sektor S Kecil, di mana ban belakang kiri mengalami robek di bagian dalam. Melihat insiden tersebut, ambisi untuk tetap bisa finish menjadi tujuan utama Romy pada seri kali ini. Pasalnya, andai ia tidak finish, maka poin kejuaraan akan hilang dan kerja keras di lintasan akan lebih berat untuk merangsek naik di klasemen sementara.

“ETCC saya sih fightnya lebih di tengah antara eko dan ewo, memang di depan gapnya jauh banget. Ya sudah saya bermain aman dengan posisi di tengah itu. Dan ada insiden ban robek juga, akhirnya kita masuk pit stop buat ganti ban dan berharap bisa finish. Saya juga target hanya mengejar posisi ketiga di podium jadinya,” imbuh Romy.

Setelah bertarung ketat, akhirnya target untuk bisa meraih podium tercapai. Romy sukses naik podium ketiga di belakang Sunny TS, dan Aldio Oekon yang nangkring di podium pertama dan kedua. Pasca balapan tersebut, Romy kini berada di peringkat keempat klasemen sementara.

LEAVE A REPLY