ROCKOMOTIF, Jakarta – ‘Untuk membantu bencana, tidak hanya dengan uang, tetapi tenaga juga bisa menjadi modal untuk membantu sesama manusia yang tertimpa musibah bencana’. Kata-kata itu sepertinya menjadi motivasi bagi Abin Rais, pemuda asal Jogjakarta yang sering kali menjadi relawan membantu korban bencana.
Dalam setiap misinya, Abin, selalu ditemani mobil andalannya Suzuki Jimny Short, yang siap menerjang medan apapun untuk mengevakuasi atau membantu korban bencana.
“Awalnya tahun 2016, saat Yogyakarta dilanda bencana, tepatnya di Bantul terkena banjir. Saat itu saya melihat ketinggian banjir masih seperut orang dewasa, dan relawan masih menggunakan perahu. Setelah izin ke Palang Merah Indonesia (PMI) untuk membantu, saya diberikan izin sekaligus dapat rompi untuk menerobos dan mengevakuasi korban dengan Jimny ini,” kenang Abin, menceritakan awal mulanya menjadi relawan bencana.
Baca juga: Coating Interior Mobil Bisa Bikin Kabin Anti Banjir?
Berawal dari situ, sampai saat ini Abin senantiasa membantu untuk melakukan evakuasi korban bencana dengan Suzuki Jimny. Memang, kalau dilihat dari spesifikasi mobil, Jimny yang digunakan bukan sebuah mobil besar yang bisa mengangkut banyak orang. Tetapi, dengan ground clearence yang tinggi, Jimny dengan kapasitas mesin 997 cc ini terbukti andal dan menjadi teman setia Abin di setiap misi kemanusiaannya.
“Spesifikasinya masih standar, mesin standar tapi final gear sudah saya ganti 843 agar lebih low. Sedangkan di luar, saya tambahin winch T-max 12.500 lbs dan lampu LED di depan, bumper depan seamless, terakhir penambahan rollbar,” jelasnya.
Adan pengalaman unik yang dialami okeh Abin. Dalam penuturannya, ia menceritakan bahwa dengan dimensi mobil yang kompak, Jimny miliknya pernah digunakan untuk mengangkut mayat saat bencana di Palu, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Pertamina Lubricants Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Lebak
“Pengalaman selama menjadi tim rescue paling menarik sih waktu di Palu (Sulawesi). Jimny saya dipakai untuk memakamkan para jenazah. Di sana Jimny saya yang memiliki dimensi short, yang kecil membawa 8 mayat sekaligus yang ditumpuk di bak belakang dan kesan mistisnya kebawa sampai Yogya,” kenang Abin.
Saat banjir melanda Jakarta dan sekitarnya beberapa waktu lalu, Abin, langsung tancap gas dari Yogyakarta menuju Jakarta. Dan bergabung dengan komunitas Indonesia Offroad Federation (IOF) untuk membantu korban banjir.
“Yang utama jelas karena misi kemanusiaan. Kedua saya merasa kasihan para korban yang membutuhkan bantuan. Karena selagi saya bisa dan saya mampu kenapa saya tidak berangkat, tidak menunda-nunda keberangkatan jika semua siap. Jadi pikir saya langsung gas saja tanpa pikir panjang,” pungkas Abin menjelaskan alasannya bertolak ke Jakarta beberapa hari lalu.