ROCKOMOTIF, Solihull – Efek virus corona atau Covid-19 ini semakin menyasar ke segala lini, termasuk industri otomotif. Tidak hanya di Cina, tapi juga di Eropa semua terkena imbas dari wabah corona ini. Salah satunya adalah pabrikan Inggris, Jaguar Land Rover yang terpaksa menutup pabriknya selama beberapa pekan ke depan.
Tentunya ditutupnya pabrik Jaguar Land Rover di Solihull, Inggris ini berhubungan dengan situasi coronavirus yang terus berkembang. Jaguar Land Rover memastikan akan dapat beroperasi kembali pada 20 April, namun akan direview terlebih dahulu dengan melihat perkembangan situasi yang ada.
Sebagai bentuk tanggung jawab dari perusahaan, Jaguar Land Rover beroperasi sejalan dengan arahan dari NHS dan Badan Kesehatan Masyarakat Inggris untuk meminimalkan penyebaran dari virus corona. Perusahaan akan melanjutkan produksi ketika kondisi memungkinkan.
Baca juga: Jaguar Land Rover Siap Boyong Mobil Listrik ke Indonesia
Tidak hanya pabrik mereka di Inggris saja, tapi juga di Eropa. Pasalnya Jaguar Land Rover baru-baru ini untuk menutup sementara pabrik di Nitra, Slovakia dari tanggal 20 Maret lalu. Dan konfirmasi dari Magna bahwa operasional pabrik di Graz, Austria dihentikan hingga 30 Maret.
Hingga saat ini, pabrik Jaguar Land Rover di Brazil dan India tetap beroperasi. Pabrik joint venture di Cina dibuka pada tanggal 24 Februari lalu, karena keadaan di Cina sudah berangsur normal.
Walaupun fokus perusahaan tetap pada bisnis dan tanggung jawab terhadap karyawan, namun Jaguar Land Rover tetap berupaya untuk melakukan apapun yang mereka bisa untuk membantu masyarakat untuk melewati situasi saat ini.
“Hati dan pikiran kami bersama mereka yang terkena dampak langsung dari COVID-19 dan para petugas medis, yang perannya dalam menanggulangi virus ini sangat dihargai oleh kami semua,” ujar pernyataan resmi perusahaan.