Mobil Baru Numpuk di Dealer, Gaikindo Revisi Target Penjualan

0
mobil baru di giias

ROCKOMOTIF, Jakarta – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) optimistis pandemi Covid-19 alias Corona segera berakhir dalam waktu dekat, atau sesuai dengan prediksi para ahli yang menyebut bahwa Juli 2020 bisa kembali hidup normal.

“Tapi itu semua tergantung kondisinya. Kondisi pertama yang harus dipenuhi adalah penanganan pandeminya dulu,” ungkap Kukuh Kumara, selaku Seketaris Jendral Gaikindo ketika dihubungi Rockomotif belum lama ini.

Kukuh menjelaskan, Gaikindo sudah merevisi target 40 persen dari yang sudah ditentukan, yakni sekitar 1 jutaan unit menjadi 600.000 unit hingga akhir tahun 2020 ini. Gaikindo pun kata dia, belum ada rencana untuk melakukan revisi lagi.

Baca juga: Wabah Corona Membuat Lesu Industri Otomotif Nasional

“Kami lihat dulu, kan tadi asumsinya pandemi ini hilang di Mei atau Juni, itu semacam optimisme kami,” ujar Kukuh.

PPnBM mobil baru

Mobil Baru Numpuk di Diler

Angka wholesales penjualan dari agen pemegang merek (APM) ke dealer dari semua merek pada Maret menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) turun 3,5 persen. Sepanjang Maret jumlah wholesales 76.800 unit, sedangkan pada Februari 79.601 unit.

Jumlah mobil dari pabrik ke diler ini pada Maret sangat berbeda dari ritel (penjualan dealer ke konsumen). Angka ritel tercatat turun sekitar 22 persen, pada Maret 60.447 unit sementara Februari 77.847 unit.

Baca juga: Di Tengah Pandemi Covid-19, DP Kredit Mobil Dinaikkan 40 Persen

Perbedaan wholesales dan ritel pada Maret menandakan suplai unit ke dealer tetap besar. Masalahnya, dealer sulit jualan ke konsumen. Kondisi ini membuat dealer punya stok unit normal atau malah lebih besar.

pabrik suzuki di cikarang

Secara total, terjadi peningkatan jumlah produksi mobil di Indonesia pada Maret sebesar 52.393 unit, sementara Februari 50.263 unit. Banyak produsen juga seperti Daihatsu, Honda, Toyota, Suzuki, BMW, Isuzu, dan Mercedes-Benz telah melakukan penutupan fasilitas produksi secara sementara di Indonesia pada April.

“Kami sudah memperkirakan produksi mobil dan ritel bakal menurun pada April, Mei, Juni, dan Juli,” tutup Kukuh.

LEAVE A REPLY