ROCKOMOTIF, Jakarta – Nama Anjasara Wahyu di kalangan dunia motorsport, harum akan prestasinya. Bukan hanya di dunia slalom yang ia geluti, tetapi juga di ajang sprint rally yang belakangan ini melambungkan namanya.
Pria kelahiran Jakarta ini belum lama sempat menjadi perbincangan lantaran berhasil mengalahkan pereli kawakan Rifat Sungkar, saat gelaran Meikarta Sprint Rally pada SS 1 sampai SS 3. Tidak hanya itu, bahkan putera Petrus Aviantoro ini juga berhasil menempel maestro tersebut dengan selisih waktu 7 detik!
Berbekal kepiawaiannya tersebut, pria yang akrab disapa Anjas patut menjadi perhatian para pereli lainnya. Ajang sprint rally memang bukan hal yang asing baginya. Ayahnya juga tercatat sebagai pereli Tanah Air pada masanya. Avi (begitu sapaan akrab Petrus Aviantoro) saat mengikuti sprint rally menggeber Mitsubishi Lancer Dangan yang sampai saat ini masih terus dirawat oleh Anjasara.
Kembali lagi pada sosok Anjasara Wahyu. Anjas memang besar di dunia slalom. Terlebih ketika kiprahnya digaet oleh Toyota Team Indonesia, ia terus menunjukan eksistensinya sebagai salah satu peslalom terbaik Indonesia. Beberapa kali, Anjas sukses membawa pulang piala dan bahkan sudah dua kali mengantongi gelar Juara Nasional Slalom yang dipersembahkan untuk timnya, Toyota Team Indonesia.
Baca juga: Anjasara Wahyu Man of The Match Meikarta Sprint Rally 2020
Namun, saat tampil dalam ajang sprint rally Anjas mengaku tidak memiliki beban untuk meraih juara. Baginya, eksistensi ia di ajang sprint rally memang bukan target utama karena apa yang dilakukan dalam sprint rally adalah sebuah hobi. Ia justru lebih memiliki beban ketika harus membawa prestasi untuk TTI di ajang slalom. Terlebih saat balapan slalom mulai, pressure yang didapat justru lebih besar ketimbang ia harus memulai kejuaraan sprint rally.
“Buat saya untuk sprint rally tidak ada beban, karena ini adalah hobi. Kecuali kalau balapan slalom bersama Toyota team Indonesia, itu baru beban buat saya. Ini karena ada target yang ditetapkan oleh mereka. Tapi kalau sprint rally, menang kalah adalah hal biasa. Namun di slalom, saya harus bisa menang dan beban itu selalu ada saat saya melakukan start dalam kejuaraan slalom,” jelas Anjasara Wahyu.
Di samping itu, dengan berpartisipasinya ia di dalam Beagle Jogja Rally Team juga tidak didapuk untuk menjadi jawara. Dijelaskan oleh Anjas, tujuan tim asal Jogjakarta ini memang bukan untuk mengejar prestasi semata, tetapi lebih untuk menyemarakkan dan menghidupkan ajang sprint rally di Indonesia yang mulai bangkit dari tahun sebelumnya.
Baca juga: MP1 Siap Wujudkan Pembalap MotoGP dari Indonesia
“Jadi memang Beagle Jogja Rally team itu merekrut saya untuk mengembangkan tim, bukan untuk menjadi juara. Beagle ini juga targetnya adalah ikut dan meramaikan dunia sprint rally, dan kalau saya lihat belum ada yang serius. Karena kalau melihat dari persiapan timnya juga masih seadanya dan yang penting kita bisa ikut berpartisipas, sedangkan kalau meraih hasil bagus, itu tentu adalah bonus,” tambah Anjas.
Meski terbilang hobi, namun sedikit mengulik prestasi Anjas yang diraih pada tahun ini patut diacungi jempol. Saat gelaran Tropical Sprint Rally yang digelar di Tanjung Lesung, Banten, ia bersama Hongki Regina mampu masuk dalam posisi 9 di kejuaraan umum. Sedangkan yang terakhir adalah, ia mampu menjadi runner up dengan Toyota Etios Valco saat gelaran Meikarta Sprint Rally yang digelar bebrapa waktu lalu di Cikarang, Jawa Barat.