Renault Didakwa Melakukan Manipulasi Hasil Emisi Mesin Diesel

0
Renault uji emisi diesel

ROCKOMOTIF, Jakarta – Pabrikan otomotif asal Perancis, Renault, harus berurusan dengan pengadilan karena didakwa memberikan hasil yang tidak valid terkait hasil emisi mesin diesel mereka.

Hal ini merupakan buntut dari penyelidikan yang dilakukan emisi diesel dari produk Renault pada 2017 lalu. Fokus pengujian mereka dikatakan menitikberatkan pada beberapa kendaraan yang lebih tua dan dugaan tersebut pun mencuat bahwa produsen otomotif ini melakukan penipuan hasil.

Beberapa mobil Eropa memang menjadi sorotan lantaran kasus yang dilakukan oleh Volkswagen saat 2015 lalu. Pada saat itu, Volkswagen, dengan sengaja melakukan manipulasi hasil emisi mesin diesel mereka agar lolos dan tidak tersangkut oleh hasil emisi.

Setelah didakwa terkait hal tersebut, Renault, melakukan pembelaan. Menurutnya, pihaknya tidak melakukan tindakan apapun terkait hasil emisi pada mesin diesel mereka.

Baca juga: Renault Siap Hadirkan SUV Kiger di Indonesia, Bakal Laku? 

“Renault menyangkal telah melakukan kejahatan apa pun, dan menegaskan kembali bahwa kendaraannya bukan ukuran saya yang dilengkapi dengan sistem yang memungkinkannya untuk menipu dalam pengujian emisi. Semua kendaraan Renault selalu disetujui sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku,” tulis Renault dalam sebuah pernyataan resminya.

Jaksa Prancis yang menyelidiki Renault sejak 2017 – dan yang juga membuka penyelidikan terhadap pembuat Peugeot PSA, sekarang bagian dari Stellantis – telah menemukan bahwa beberapa mobilnya menghasilkan emisi nitrogen oksida (NOx) di jalan lebih dari 10 kali di atas batas peraturan. untuk beberapa model, menurut laporan investigasi dari 2019.

Le Borgne mengatakan bahwa teknologi anti-polusi yang dikenal sebagai “perangkap NOx” yang digunakan pada saat itu di mobil memiliki keterbatasan, dan hanya bekerja secara optimal pada kecepatan rendah.

“Batas sistem anti-polusi ini terkait dengan keamanan klien kami dan dengan keterbatasan teknologi dan kimia mereka sendiri,” tandas Le Borgne.

LEAVE A REPLY