ROCKOMOTIF, Surabaya – Pada gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021, mobil bari DFSK ikut eksis untuk memikat pengunjung pameran tersebut.
Dalam eksistensinya ini, PT Sokonindo Automobile, membawa produk unggulan yakni Seres SF5 di mana melalui penampilan perdananya di Indonesia ini, membawa pesan tersirat bahwa pabrikan tersebut siap untuk mengembangkan kendaraan ramah lingkungan.
Mobil baru DFSK Seres SF5 ini sengaja dibawa sebagai model special display di mana melalui model tersebut, DFSK ingin menegaskan kepada masyarakat bahwa selain memiliki kualitas terbaik, model ini juga mengusung teknologi yang sesuai dengan era saat ini.
“Seres SF5 ini menjadi bukti kepada pasar Indonesia bahwa DFSK siap untuk menjadi rekan mobilitas yang bisa diandalkan untuk berbagai aktivitas sehari-hari, khususnya menghadirkan kendaraan yang ramah lingkungan dengan kenyamanan yang maksimal,” ungkap PR & Media Manager PT Sokonindo Automobile, Achmad Rofiqi, melalui keterangan resminya.
Seres SF5 didukung dengan teknologi High Performance Dual Electric Motor dimana sistem penggerak yang dianut menggunakan teknologi 4×4. SUV ini dilengkapi dengan 2 motor listrik performa tinggi berupa SEP200AC dengan tenaga 255 kW di depan dan HW150 dengan power 150 kW di Belakang.
Catatan resmi pihak Research and Development (R&D) menunjukan akselerasi 0 – 100 kilometer per jam mobil ini hanya membutuhkan 4,7 detik, atau setara dengan sports car umumnya.
Kedua motor listrik performa tinggi yang ditawarkan ini didukung dengan baterai Li-ion berdaya 35 kWH. Pengemudi bisa memanfaatkan charging station dengan kemampuan fast charging untuk mengisi daya baterai 20% – 80% kurang dari 1 jam.
“Pengembangkan Seres SF5 menjadi bukti nyata R&D DFSK dalam mengembangkan kendaraan listrik yang benar-benar canggih dan memanjakan penumpangnya dalam menjalani aktivitas mobilitasnya sehari-hari,” tambah Ahmad Rofiqi.
Seres SF5 dilengkapi dengan mesin motor bakar yang berfungsi sebagai generator untuk mengisi ulang energi listrik baterai di saat kondisi energi listrik di baterai tersisa sekitar 20%. Berkat teknologi ini, model ini bisa melaju hingga 1.000 kilometer.