ROCKOMOTIF, Jakarta – PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) sebagai distributor resmi Mitsubishi Fuso di Indonesia mengatakan siap untuk melakukan Proof of Concept (POC) mengenai truk listrik di Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Bayu Aprizal, General Manager of Product Strategy PT KTB saat acara Media Gathering secara online, Rabu (26/1/2022).
Menurut Bayu saat ini pemerintah sedang gencar melakukan promosi terhadap kendaraan listrik di Indonesia.
“Sejak 1 Desember 2021, KTB sudah membentuk satu departemen khusus untuk mempelajari kendaraan listrik di Indonesia. Nah, di 2022 kita berupaya untuk melakukan tindakan yang lebih konkret,” ucapnya.
Untuk memenuhi target di 2022 ini, KTB juga akan bekerja sama dengan operator logistik untuk mempromosikan kendaraan listrik Mitsubishi Fuso di Indonesia.
Baca juga: Sudah 51 Tahun, Mitsubishi Fuso Masih Nomor Satu di Segmen Komersial
“Kita juga adakan promo untuk sosialisasi. Kami harapkan dengan aktivitas itu kami dapat informasi yang cukup untuk kendaraan niaga listrik di pasar Indonesia,” tambahnya.
Mitsubishi Fuso saat ini punya eCanter sebagai lini produk kendaraan listrik berbasis baterai. eCanter sebenarnya sudah diperkenalkan di Australia dan New Zealand, memiliki tenaga 135 kW dan torsi 390 Nm dengan daya angkut maksimal (GVW) 7,5 ton.
“Pada dasarnya eCanter ini sudah well proven dan digunakan di berbagai negara di dunia. Untuk membawa produk tersebut pada dasarnya tergantung pada konsumen lagi. Kami melihat Indonesia punya potensi terkait kendaraan listrik di masa depan,” bebernya lagi.
Baca juga: Mitsubishi Fuso Sediakan Armada untuk Mobile Service di Pertambangan
Tapi tentu semua ini balik lagi semuanya kepada konsumen di Indonesia. KTB juga tetap harus melihat strategi pemerintah mengenai kendaraan listrik, khususnya di segmen niaga. Tentunya juga soal infrastruktur yang saat ini hanya tersedia di Jabodetabek saja, dan untuk di luar kota belum memadai.
“Itu sebabnya kita adakan POC (proof of concept) agar tahu secara jelas kebutuhan kendaraan listrik terutama kendaraan komersial,” pungkas Bayu.