ROCKOMOTIF, Jakarta – BMW menyempurnakan M3 yang kini bisa lebih tenang namun juga tetap kencang dan agresif. Ini memang bukan generasi baru dari divisi M yang menangani mobil performa tinggi milik BMW.
Tapi divisi M melakukan beberapa penyesuaian atau yang mereka biasa sebut dengan Life Cycle Impulse (LCI) terhadap sedan M3. Hadir di ajang GIIAS 2017 bulan Agustus lalu, BMW M3 versi facelift ini datang dengan beberapa perubahan yang membuatnya tampil kian gahar.
Desain Minim Ubahan
Dari bagian luar, yang terlihat jelas adalah bagian lampu yang menjadi ciri khas BMW. Lampu DRL twin-circular kini terlihat lebih heksagonal, ditambah dengan hadirnya siluet “alis” menjadi ciri khas baru di M3 ini.
Rumah lampu kini tampil lebih gelap (smoked) untuk memberikan efek lampu yang lebih terang. Lampu depannya bi-LED dengan teknologi Adaptive LED dengan hi-beam assist memberikan distribusi cahaya jarak jauh yang efisien. Di bagian belakang, lampu LED model terbaru makin memperkuat bentuk dari desain L-shaped khas BMW.
Di bagian kaki-kaki, velg alloy 19 inci palang ganda kini dibalut dengan warna hitam untuk memberikan kesan lebih sangar. Selebihnya masih sama seperti M3 generasi F80, seperti atap yang terbuat dari serat carbon. Logo M3 masih tersemat pada bagian belakang dan samping mobil dan sepasang knalpot ganda menghiasi bagian belakangnya.
Di bagian dalam kabin, sistem infotainment sudah mendapatkan sistem iDrive generasi terbaru yang lebih user friendly dan enak dilihat. Kemudian bagian dashboard dan sekelilingnya dibekali dengan panel karbon berwarna hitam sehingga terlihat lebih sporty. Kursi depan dibalut kulit Merino berwarna gelap dengan model bucket seat khas BMW M juga dilengkapi dengan logo M yang menyala sehjngga memberikan kesan lebih eksklusif.
Bisa Diajak Pelan
Tapi bagi sebuah mobil sport dari divisi M, yang utama adalah apa yang tersembunyi di balik bonnetnya. Masih mengusung mesin sama yaitu 3.0 liter twin-turbo enam silinder segaris yang dipadukan dengan transmisi dual-clutch 7-speed. Hasilnya mobil ini mampu memproduksi 431 hp dan torsi 550 Nm yang menggerakkan roda belakangnya.
BMW M3 memang menakjubkan saat diajak melesat di jalan tol atau di sirkuit, tapi masalahnya ada saat mobil ini sangat tidak nyaman saat berjalan pelan atau terjebak di kemacetan. Tapi di luar dugaan divisi M melakukan revisi pada pengendaraan M3 terbaru ini.
Sepertinya para insinyur divisi M melakukan revisi pada sasis, karena mobil ini terasa sangat berbeda terutama saat di jalan perkotaan. Tidak lagi terlalu agresif saat berada di mode Comfort yang membuat pengemudi maupun penumpang “terbanting-banting”. Tapi saat digeber di jalan tol pun mode Comfort ini masih memberikan rasa berkendara yang memacu adrenalin.
Suspensinya pun terasa lebih nyaman saat melibas “polisi tidur” atau speed trap bahkan juga lubang, tidak lagi membuat tubuh Anda terpental-pental. Memang efek penggunaan ban RFT masih memberikan sedikit efek keras, tapi ini sudah jauh lebih baik dari model sebelumnya.
Suara knalpotnya pun tidak terlalu mengintimidasi saat berada di mode ini. Anda masih bisa mengajak keluarga untuk pergi di akhir pekan dengan BMW M3 ini. Dijamin jika Anda memiliki anak kecil pun mereka masih bisa tertidur pulas di dalam kabinnya.
Buas Pada Saatnya
Tapi semua itu berubah saat Anda mengubah setelan ke mode Sport atau bahkan Sport Plus. Lingkar kemudi menjadi lebih berat, suspensi lebih rigid dan lebih menempel ke tanah, dan sensasi suara knalpot pun seketika mengeluarkan suara parau yang khas dan pasti menggugah adrenalin Anda.
Orang di sekitar Anda pun pasti menoleh saat melihat M3 ini melesat dengan suara menggelegar. Mobil-mobil di sekelilingnya pun akan terintimidasi hanya dengan raungan knalpotnya.
Jika menggunakan mode efisien dan comfort saja saya bisa dengan mudah mencapai 200 kpj, tentu tidak perlu dijelaskan lagi jika menggunakan mode Sport Plus. Yang membedakan hanyalah sensasi di dalam kabin, tubuh Anda akan terhempas ke jok seketika pedal gas diinjak pelan.
Transmisi DCT M 7-speed nya pun memberikan sensasi menyenangkan yang membuat tubuh Anda terkocok saat putaran mesin di angka 7.000 rpm dan Anda menjentikkan jari di paddle shift. Sungguh sensasi yang sangat memompa adrenalin, ditambah dengan tampilan head-up display yang kini tampil lebih sporty dan mudah dilihat.
Lingkar kemudinya pun sangat presisi membuat Anda tidak ragu untuk melakukan manuver di kecepatan tinggi, mobil akan mengubah arah dengan cepat hanya dengan sedikit sentuhan saja.
Jangan Matikan Bantuan Aktif Jika Anda Tidak Percaya Diri
Dan jika semua sistem bantuan aktif Anda matikan, mobil ini sangat menyenangkan untuk diajak bermain di atas lintasan aspal. Jika Anda percaya diri, silahkan tekan penuh pedal gas maka ban belakang akan menari sesuai dengan ritme kaki kanan Anda dan putaran di lingkar kemudi. Sensasinya jauh lebih menyenangkan dari model M3 yang sebelumnya.
Sebagai mobil sedan sport performa tinggi, BMW M3 memang diciptakan dengan riset yang lama di atas lintasan sirkuit Nurburgring. Kini Anda bisa merasakan BWM M3 yang lebih kalem saat berada di jalanan perkotaan yang padat. Tapi tetap menyediakan sensasi yang memompa adrenalin saat Anda tekan penuh pedal gas dengan agresif. Mobil akan melesat cepat tanpa Anda pernah menduganya!
Sejauh ini, menurut saya inilah BMW M3 terbaik yang pernah ada. Dan jika Anda menginginkan sebuah sport saloon yang bisa ramah terhadap penumpang tapi juga tetap bisa melesat bak peluru di sirkuit, BMW M3 ini jelas bisa memenuhi kebutuhan Anda. Tinggal siapkan dana sebanyak Rp 1,889 miliar belum termasuk pajak jika Anda berminat untuk menebusnya.
Spesifikasi BMW M3
Harga Rp 1.889 miliar (OFR)
Mesin 6-silinder 2.979cc Twin-turbo
Transmisi Otomatis 7-speed DCT M
Tenaga 431 hp @7.000 rpm
Torsi 550 Nm @1,850 rpm
0-100 kpj 4,1 detik (klaim)
Kec Maksimum 250 kpj (limit)