ROCKOMOTIF, Jakarta – Ikatan Motor Indonesia (IMI) menggandeng Tilke Engineers & Architects untuk menggelar seminar bertajuk ‘Developing Successful Circuits’. Acara seminar ini diikuti perwakilan dari berbagai Pengurus IMI Provinsi, di Jakarta, Rabu (13/12) lalu.
Dalam seminar itu dipaparkan secara detail bagaimmana proses pembuatan sirkuit balap yang berkualitas.
Tujuan diadakannya seminar ini, menurut Sekretaris Jenderal IMI Pusat, Jeffrey JP, untuk memberikan tambahan pengetahuan. Khususnya bagi daerah-daerah yang berencana membangun sirkuit, atau bahkan yang sudah mempunyai sirkuit.
“Kita semua tahu bahwa Indonesia memiliki potensi untuk menggelar suatu kejuaraan otomotif tingkat dunia. Di mana supaya bisa menyelenggarakan hal tersebut, diperlukan sirkuit-sirkuit yang mendapatkan lisensi tingkat dunia,” kata Jeffrey, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (14/12).
“Untuk membangun sirkuit yang baik, tentu harus melalui perencanaan yang baik. Informasi mengenai itulah yang kami harapkan bisa diperoleh dari seminar ini,” tambahnya.
Selain itu, lanjut Jeffrey, seminar ini juga terlaksana untuk menunjang program IMI di tahun 2018. Yaitu pelaksanaan kegiatan olahraga kendaraan bermotor harus diadakan di sirkuit permanen dalam suatu lokasi tertutup.
Hal ini dilakukan terutama untuk meningkatkan aspek keamanan, skill atlit, serta efektivitas dan efisiensi suatu management event. Tilke Engineers & Architects sendiri merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang perancangan sirkuit balap kelas dunia.
Baca Juga: IMI Award, Apresiasi Untuk Insan Balap Tanah Air
Lokasi Sirkuit Jadi Terpenting
Dalam kesempatan tersebut, Dr. Carsten Tilke yang didapuk sebagai pembicara, mengatakan bahwa ada banyak tahap yang harus dilalui dalam pembangunan sebuah sirkuit.
Menurutnya, tahapan itu diawali dengan sebuah ide, yang kemudian dikembangan menjadi sebuah desain. Tetapi sebelumnya ada satu hal penting yang harus di perhatikan, yaitu lokasi di mana sirkuit itu akan dibangun.
“Kontur tanah di lokasi yang akan dibangun sirkuit, akan sangat berpengaruh terhadap desain dan biaya. Tanah berawa dan padang pasir juga akan menjadi tantangan tersendiri dalam membangun sebuah sirkuit,” terang Carsten.
Sebagai informasi, Carsten bersama dengan ayahnya, Herman Tilke, telah merancang berbagai lintasan balap serta fasilitas otomotif di lebih dari 50 negara. Seperti Sirkuit Internasional Sepang di Malaysia, Sirkuit Internasional Austin di Amerika dan Sirkuit Yas Marina di Abu Dhabi.
“Pada akhirnya, kegiatan-kegiatan semcam ini akan terus kami lakukan sebagai bagian dari program-program IMI. Untuk meningkatkan dunia olahraga otomotif Indonesia, baik di tingkat nasional maupun internasional,” tutup Jeffrey. (mth)
