ROCKOMOTIF, Jakarta – Siapa yang selalu rajin untuk memeriksa kondisi ban sebelum berkendara? Pasti sangat jarang kan! Memang banyak pengemudi yang melupakan keberadaan dari karet bundar berwarna hitam ini.
Meskipun ban merupakan salah satu komponen terpenting dalam berkendara, tapi si karet bundar ini sering luput dari perhatian kita, kecuali sudah bocor duluan dari garasi rumah. Memang tampilannya tak pernah berubah, warnanya pun selalu hitam dan cenderung identik dengan debu dan kotoran.
Tapi meskipun begitu, piranti yang selalu berbentuk bundar ini adalah penentu dari nyawa Anda saat berkendara di jalan raya. Nasib pengemudi dan semua penumpang di dalam mobil semua berada di bawah tapak ban ini.
Berikut ini adalah tips apa saja yang harus diperhatikan dari ban sebelum Anda berkendara keluar rumah.
Selalu Cek Tekanan Angin
Ini adalah hal yang sangat mendasar dari rutinitas pengecekan ban. Anda dapat dengan mudah melihat sekeliling mobil, apakah ada ban yang kempis atau anginnya berkurang.
Meskipun mobil-mobil “jaman now “ sudah banyak yang dilengkapi dengan alat untuk mengukur tekanan angin di dalam dashboard. Toh tidak ada salahnya jika Anda tetap melihat ada sesuatu yang aneh atau tidak dari tampilan luar ban mobil Anda.
Selain demi kenyamanan, tekanan angin yang sesuai dengan peruntukkannya akan membuat usia ban lebih panjang dan juga hemat bahan bakar. Jika tekanan angin pada ban kurang, maka resiko untuk mengalami pecah ban lebih besar. Karena dinding samping ban tidak akan kuat menahan bobot mobil jika tekanan anginnya kurang.
Baca Juga: Tips Merawat Mobil Saat Kondisi Cuaca Tak Bersahabat
Untuk melihat ukuran tekanan angin sesuai standar pabrikan, Anda bisa melihat pada stiker yang ditempel di kap mesin atau pada dinding di bagian kanan mobil (kursi pengemudi).
Jika tertera ukuran standar yang dianjurkan adalah 30, 35 atau 40 psi, Anda bisa menaikkan hingga 10 persen lebih banyak dari rekomendasi pabrik. Tapi jangan sampai kurang dari tekanan yang direkomendasikan oleh pabrikan ya.
Rutin Lakukan Spooring – Balancing
Ini juga menjadi suatu kewajiban bagi pemilik mobil untuk melakukan spooring dan balancing. Terutama jika setir mobil terasa bergetar atau sudah tidak lurus (center) lagi.
Atau jika Anda melepas setir, kemudian mobil akan cenderung berbelok sendiri entah ke kanan atau ke kiri. Nah, itu berarti sudah saatnya ban mobil untuk dispooring dan balancing.
Spooring pada dasarnya adalah proses untuk meluruskan kembali kedudukan empat roda mobil seperti semula. Sedangkan balancing adalah proses menyeimbangkan putaran keempat roda mobil.
Baa Juga: Alat Ini Ampuh Menyaring Kotoran Dan Kuman Di Dalam Mobil
Ibaratnya seperti melakukan refleksi bagi kaki-kaki mobil Anda, agar urat-uratnya kembali lurus lagi. Lebih baik proses ini dilakukan secara rutin, paling tidak setiap 10.000 km, atau jika mobil sudah terasa tidak nyaman digunakan.
Jika tidak, imbasnya akan membuat permukaan ban menjadi tidak rata, setir terasa bergetar dan parahnya lagi ban mobil akan mengalami keausan yang tidak merata. Malah nanti mesti sering ganti ban baru kalau bannya sering “botak sebelah”.
Perhatikan Muatan Beban Kendaraan
Usia ban juga ditentukan oleh gaya berkendara Anda, salah satunya dengan menjaga kapasitas beban sesuai dengan yang dianjurkan. Jangan melebihi kapasitas beban angkut karena akan mengganggu fungsi ban dan juga pengereman. Akibatnya keselamatan dan kenyamanan berkendara akan terancam.
Selain itu, gaya mengemudi Anda akan menentukan kondisi ban. Contohnya jika Anda terlalu sering melakukan pengereman dan menikung di kecepatan tinggi. Maka kondisi ban akan cepat aus, selain itu juga gaya mengemudi seperti itu lebih berbahaya.
Jangan Abaikan Ban Serep
Ini adalah ban cadangan yang Anda tidak tahu kapan akan diperlukan. Selain memerhatikan kondisi dan performa ban mobil yang digunakan, ada baiknya Anda tak mengabaikan ban serep mobil Anda.
Meskipun fungsinya sebagai cadangan, tapi harus tetap dipastikan bahwa ban serep akan berfungsi baik saat akan digunakan. Jika tidak, Anda akan merasa sudah jatuh, tertimpa tangga pula! Untuk itu, rawat ban serep dengan memeriksanya secara berkala, baik itu tekanan angin maupun tampilannya.
Seringkali karena jarang digunakan, kondisi ban serep dilupakan. Pastikan ban serep berfungsi saat darurat.
Lakukan Rotasi Ban
Pada jarak waktu tertentu, melakukan rotasi atau perpindahan posisi keempat ban mobil memang diperlukan. Gunanya agar tingkat keausan ban akan menyebar secara merata, sehingga mempengaruhi kenyamanan berkendara.
Ada banyak cara melakukan rotasi ban, disesuaikan dengan jenis ban yang digunakan. Anda tak perlu pusing memikirkan cara merotasinya, cukup serahkan saja pada bengkel langganan Anda. Yang harus dipastikan, ban mobil Anda sudah dirotasi dengan benar.
Mudah-mudahan tips ini bermanfaat ya, agar kita semua selalu aman saat berkendara.