ROCKOMOTIF, Jakarta – Kontes motor custom masih menjadi menu utama dari Suryanation Motorland 2018. Tahun ini ajang kontes motor kustom ini akan berlangsung di 7 kota di Indonesia.
Mulai dari Palembang, Medan, Tangerang, Semarang, Denpasar, Makassar, dan acara Big Bang di Surabaya.
Di tahun keempat penyelenggaraan Suryanation Motorland ini, pihak juri berharap ajang ini bisa jadi tolak ukur bagi para builder di Tanah Air. Paling tidak mereka berharap melalui ajang ini, akan lahir ciri khas tersendiri dari motor custom Indonesia.
“Kalau sekarang kan kita kenalnya Jap Style, European Style atau American Style. Nah kami berharapnya melalui Suryanation ini bisa lahir Indonesian Style,” ungkap Lulut Wahyudi salah satu juri saat jumpa pers di Jakarta (27/3).
Lulut juga menambahkan jika para builder di Indonesia harus bisa mengusung gaya yang menjadi khas Tanah Air. Jangan hanya terinspirasi dari negara lain, tapi harus bisa juga menginspirasi builder lain.
Baca Juga: Dua Motor Kustom Suryanation Motorland Ini Sukses di Italia
“Tahun lalu kan sudah ada tuh mesin W yang membuat semua orang terpukau, bahkan orang-orang bule saat kita bawa motor itu ke Verona. Nah, kalau bisa tahun ini bisa ada yang lebih dari itu,” tambah punggawa Retro Classic Cycle Yogyakarta ini.
Memang Lulut juga menuturkan tidak mudah untuk menyatukan adat dan tradisi dari Indonesia yang berbeda-beda. Tapi menurutnya paling tidak harus ada satu ciri khas tertentu yang menandakan ini motor custom buatan builder Indonesia.
Apa yang diutarakan oleh Lulut ini memang menjadi tema besar Suryanation Motorland tahun ini, yaitu ‘Live To Inspire’.
10 Kelas Custom Bike
Total di kontes motor custom ini akan ada 10 kelas yang dilombakan. Mulai motor custom dengan kapasitas mesin kecil seperti Street Cub / Choppy Cub dan Matic Custom.
Kemudian 250cc ke bawah ada Chopper / Bobber A250, Cafe Racer dan Scrambler / Tracker U250. Lalu juga untuk 250cc ke atas dengan kelas yang sama, minus Cafe Racer.
Terakhir adalah kelas Sport FFA, Free For All, dan Exhibition Class. Nantinya akan ada tiga juri yang menilai, yaitu Bimo Hendrawan, Lulut Wahyudi, dan Indra Pranajaya.
Baca Juga: Sirkuit Estoril Masih Terlalu Kejam Untuk Dua Pembalap Indonesia
Berbagai aktivitas juga masih akan tersedia seperti tahun lalu. Mulai dari Rolling Thunder, Pop Up Booth, dan juga penampilah musisi seperti Pas Band dan Netral.
“Kami berharap akan semakin banyak builder-builder yang akan ikut serta dalam ajang ini. Dan menjadikan dunia custom culture Indonesia terus berkembang,” ujar Hendyanto Suryanation Comittee PT Gudang Garam Tbk.