ROCKOMOTIF, Jakarta – Kehadiran Mitsubishi Xpander di kancah otomotif nasional memang terbilang fenomenal. Bisa dibilang kesuksesan Xpander ini mirip dengan awal-awal Avanza hadir di Indonesia.
Mulai dari inden yang menumpuk sampai banyak pedagang yang memanfaatkan momen ini dengan menjual kembali Xpander di atas harga barunya. Padahal sebenarnya Xpander ini sudah jadi mobil bekas.
Sampai ke titik Xpander berhasil menggusur Avanza dari pucuk pimpinan mobil terlaris dalam tiga bulan terakhir. Padahal Avanza sudah merajai segmen mobil sejuta umat ini sejak tahun 2003 silam.
Kebayang kan kaya apa pusingnya para direksi dan pimpinan di Grup Astra. Karena ternyata efek Xpander ini mampu membuat beberapa lini bisnis Grup Astra ini merugi.
Baca Juga: Toyota Recall Lagi Hampir 25 Ribu Mobil Di Indonesia Terkait Airbag
Avanza sdan Xenia sudah tidak perlu dihitung ya, soalnya kelihatan jelas seperti apa angka penjualannya sekarang ini.
Merusak Harga Mobil Bekas
Tapi yang tidak kelihatan adalah jika Xpander ini bisa bikin juga bisnis mobil bekas jadi berantakan.
Memang apa hubungannya? Kan Xpander ini mobil baru, kalaupun ada di diler mobil bekas pasti sudah langsung laku dalam hitungan jam.
Ternyata efek Xpander ini mampu membuat lini bisnis mobil bekas Astra jadi kehilangan pemasukan yang cukup besar. Hal ini diungkapkan saat acara Media Gathering SERA (Serasi Autoraya) di Jakarta, Jumat 18 Mei 2018.
SERA ini menaungi beberapa bisnis mobil bekas dan juga rental mobil milik Astra. Di antaranya ada mobil88, TRAC, dan juga Balai Lelang Serasi atau IBID.
Nah, menurut Daddy Doxa Manurung selaku Chief Operation Officer PT Balai Lelang Serasi kehadiran Xpander ini sudah membuat harga mobil di balai lelang jadi turun banyak.
Selain itu juga Xpander membuat penjualan Avanza dan kawan-kawannya menjadi kurang diminati alias enggak laku.
“Ya, bisnis mobil bekas memang sudah mengalami penurunan sejak tahun lalu. Awalnya memang karena banyaknya diskon besar untuk mobil baru,” ujar Doxa.
Tapi Doxa menambahkan setelah hadirnya Xpander, bikin penjualan Avanza jadi turun drastis.
“MPV itu seperti Avanza turun sekitar Rp 10 sampai Rp 15 juta dari tahun lalu. Ini untuk harga terbentuknya ya (harga tertinggi lelang),” tambah Doxa.
Lebih lanjut Doxa mengatakan setelah adanya Xpander maka harga baru Avanza menjadi banyak diskon. Akhirnya mempengaruhi ke harga mobil bekas.
“Apalagi sekarang sudah kepancing (bersaing) sama Xpander, itu pengaruh ke used carnya,” tutupnya.
Hal yang sama juga diakui oleh Halomoan Fischer selaku COO dari mobil88. Menurutnya penjualan mobil bekas di mobil88 pasti mengikuti dari harga mobil barunya.
“Kalau mobil baru diskonnya bisa puluhan juta ya pasti pengaruh ke harga bekasnya. Kalau diskon banyak, ya kami menyesuaikan,” ujarnya di tempat yang sama.
Fischer juga mengatakan jika kenaikan penjualan mobil bekas pada Lebaran tahun ini tidak terlalu tinggi, berkisar di 15 persen saja. “Mobil bekas, 2-3 tahun ini kenaikan tak lebih dari 15 persen. Ketimbang 2014 bisa lebih dari 20 persen,” tambahnya.
Ternyata efek mobil sejuta umat di Indonesia memang cukup fenomenal ya. Bisa bikin bisnis yang lain jadi berantakan juga ternyata. Sepertinya Grup Astra sudah harus berbenah nih, jangan terlena terus.