ROCKOMOTIF, Jakarta – Beberapa waktu belakangan ini di kalangan pengusaha dan industri sedang dipusingkan akibat nilai tukar Rupiah yang melemah terhadap US Dolar. Biasanya semakin tingginya nilai tukar Dolar terhadap Rupiah akan mempengaruhi ke harga jual mobil.
Tapi hal ini ditepis oleh Roy Armand Arfandy, Presiden Direktur PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) selaku distributor tunggal Mazda di Indonesia. Menurut Roy, harga mobil Mazda belum ada kenaikan akibat dari melemahnya Rupiah. Padahal sekarang ini US Dolar sudah menyentuh di level Rp 14.200.
“Dolar memang cukup mengkhawatirkan, tapi kita pastikan harga mobil-mobil Mazda tidak ada kenaikan,” ujar Roy di acara Buka Puasa Bersama Media di Jakarta, Rabu (23/5/2018).
Roy menambahkan memang semua mobil Mazda di Indonesia itu diimpor utuh (CBU) dari Jepang dan Thailand. Tapi sampai saat ini kenaikan Dolar belum mempengaruhi ke harga jual mobil.
Baca Juga: Mazda Tawarkan CX-5 Edisi Anniversary, Hanya Ada 50 Unit Saja
“Kita sebagai pengusaha pasti harus terima konsekuensi itu (nilai tukar). Karena memang kita bukan jualan makanan yang harganya bisa berubah setiap saat sesuai dengan kurs Dolar,” jelasnya.
Lebih Pengaruh Ke Nilai Tukar Yen
Ternyata harga mobil Mazda di Indonesia memang tidak terlalu mengandalkan nilai tukar US Dolar. Karena menurut Roy, selama ini Mazda menggunakan nilai tukar Yen.
“Semuanya kan impor dari Jepang, jadi kita tidak khawatir dengan US Dolar. Tapi kita selalu pantau untuk nilai tukar Yen,” jelas Roy lagi.
Lebih lanjut menurut Roy kalau nilai tukar Yen semakin melemah baru akan ada dampak ke harga mobil Mazda di Indonesia.
Baca Juga: Era Kendaraan Bensin Dengan Standar Euro 4 Dimulai Dari GIIAS 2018
“Kalau sekarang nilai Yen sendiri masih oke ya, belum ada tanda-tanda melemah terhadap US Dolar. Jadi ya harga mobil Mazda masih akan sama.”
Prediksi Roy melemahnya Rupiah terhadap US Dolar ini tidak akan lama. “Prediksi saya sih mungkin sebulan saja, nanti habis Lebaran mulai normal lagi,” tutupnya.
