ROCKOMOTIF, Malang – Laga final Trial Game Asphalt International Championship (TGAIC) 2019, sukses dimenangkan oleh rider asal Prancis, Germain Vincenot. Kemenangan yang diraih Vincenot, menjadi lebih dramatis lantaran faktor cuaca yang mengharuskan ia mengganti settingan motor untuk laga final tersebut.
Germain Vincenot bukan satu-satunya rider asal Prancis yang hadir. Tetapi, dua rekannya sesama rider kenamaan, seperti Sylvian Bidart dan Maxime Lacour, juga ambil bagian dalam ketatnya persaingan di atas lintasan sirkuit Boyolali, Jawa Tengah.
Vincenot, mengakui bahwa curah hujan yang turun ikut membuatnya pusing. Pasalnya, settingan motor yang telah disiapkan untuk kondisi trek kering. Begitu hujan turun, ia bersama tim mekanik berputar otak untuk bisa mendapatkan settingan terbaik di waktu yang sedikit.
Baca juga: Tiga Pembalap Bule Siap Bertarung di Final Trial Game Asphalt 2019
“Apa yang saya persiapkan sejak kemarin berubah jadi nol karena kondisi cuaca. Ini tantangan yang cukup sulit mengingat saya tidak punya banyak waktu untuk mengubah settingan motor,” ujar Vincenot sebelum balapan dimulai.
Perubahan settingan yang ia lakukan akhirnya berbuah manis. Pasalnya, di sesi pertama, ia tampil sebagai pembalap terdepan yang menguasai podium yang dilanjutkan oleh rekan senegaranya, Sylvian dan Lewis Cornish. Melanjutkan sesi kedua, Vincenot keperkasaannya tidak terbendung. Di penghujung balapan, ia tampil sebagai singa podium mengalahkan pembalap lainnya di kelas FFA 450.
“Saya senang bisa memenangi dua race dan meraih juara di tempat ini. Atmosfirnya luar biasa, baik dari sisi persaingan hingga dukungan para penonton. Terima kasih 76 Rider telah memberikan pengalaman yang luar biasa ini,” ucap Vincenot usai podium.
Mario CSP selaku Perwakilan 76 Rider menuturkan hadirnya tiga rider internasional di seri terakhir ini merupakan upaya 76 Rider sebagai wadah komunitas ekstrim sport di Indonesia untuk meningkatkan sisi kompetitif balapan supermoto di Indonesia.
Baca juga: Rider Top Dunia Tidak Berkutik Melawan Rider Nasional di Trial Game Asphalt
“Meski kita lihat yang menjadi juara adalah rider – rider luar negeri, tapi dari balapan ini bisa memberikan banyak pelajaran bagi rider nasional terutama soal teknik dan skill sehingga ke depannya rider-rider nasional kita bisa semakin kompetitif dan membawa perkembangan yang signifikan bagi dunia supermoto di Tanah Air,” tambah Mario.
Selain kelas FFA 450, pertarungan seru juga terjadi di kelas FFA 250. Farudilla Adam, akhirnya keluar sebagai juara umum setelah terlibat pertarungan seru dengan pembalap lainnya di seri pamungkas ini. Meski sempat keteteran di balapan pertama, namun ia berhasil membalikkan keadaan di mana pada race kedua ia tampil lebih lepas lagi dan sukses memberikan perlawan untuk meraih gelar Juara Umum.
“Meski di race kedua ini (Moto 2), saya start dari posisi kedua, saya berusaha tampil lepas dan menjaga racing line. Ternyata taktik ini membawa hasil yang maksimal. Saya bersyukur bisa menjadi juara umum dan semoga bisa mempertahankan gelar ini di tahun depan,” jelas Farudilla, setelah dinobatkan sebagai Juara Umum FFA 250.