Cegah Pemudik, Polisi Juga Jaga Ketat Jalan Alternatif

0
cegah mudik pemudik di jalan alternatif

ROCKOMOTIF, Jakarta – Pemerintah melarang masyarakat untuk melakukan mudik di tengah pandemi Covid-19. Akses di sejumlah jalan disekat, bahkan sampai ke jalan tikus atau jalur alternatif. Agar tidak ada yang pulang ke kampung halaman.

Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono menjelaskan, penjagaan ketat akan dilakukan agar tidak ada masyarakat yang mudik, teruama menggunakan kendaraan pribadi. Sebab, ini merupakan salah satu langkah untuk mencegah penyebaran virus Corona.

“Langkah kita akhirnya memajukan kegiatan Operasi Ketupat. Selama kegiatan ini, fokusnya lebih kepada mencegah masyarakat yang masih nekat mudik,” ungkap Istiono ketika dihubungi Rockomotif, beberapa waktu lalu.

Istiono melanjutkan, penjagaan ketat ini tidak hanya dilakukan di jalan utama, tetapi jalur alternatif juga diberlakukan dengan ketat. Sebab banyak juga masyarakat yang mencoba mencari celah untuk bisa tiba di kampung halamannya.

Baca juga: Kakorlantas Lakukan Sidak ke Pelabuhan Setelah Pembatasan Mudik

“Kita akan tetap memaksa untuk putar balik dan melarang mereka untuk mudik. Buktinya sudah banyak yang kami suruh putar balik karena dalam beberapa hari ke belakang ini banyak yang masih nekat untuk mudik lebaran,” tutur jenderal bintang dua ini.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD, dalam konferensi pers melalui video yang diadakan pada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Sabtu (25/4/2020), mengatakan, sebagai bentuk upaya untuk menekan dan memutus mata rantai penyebaran virus corona yang telah ditetapkan pemerintah, berlaku secara nasional, bukan Jabodetabek saja.

Mahfud mengatakan secara umum pemerintah mengumumkan larangan mudik untuk wilayah yang telah menetapkan PSBB seperti Jabodetabek.

Namun dalam praktiknya, jika ada daerah yang belum terdampak corona, tapi pemerintah daerah atau setempat melarang pendatang masuk ke wilayahnya. Maka hal tersebut bisa dilakukan dengan tujuan menghindari adanya penyebaran.

LEAVE A REPLY