ROCKOMOTIF, Jakarta – Jika dulu masyarakat Indonesia sepertinya punya stigma sendiri dengan mobil China. Buktinya banyak sudah pabrikan mobil atau motor asal Tiongkok yang berusaha mencari “cuan” di Indonesia dan tidak bertahan lama.
Itu mengapa orang Indonesia memiliki keraguan dengan produk otomotif asal China. Itulah perjuangan yang harus dilewati oleh Wuling Motors ketika mereka membuka bisnisnya di Tanah Air. Bukan pekerjaan mudah untuk meyakinkan konsumen Indonesia terhadap produk Wuling.
Strategi Wuling Motors memang berbeda, pertama dengan mendirikan pabrik dengan nilai investasi 700 juta USD di Cikarang, Jawa Barat tahun 2015. Tujuan mereka hanya untuk membuktikan pada masyarakat Indonesia jika Wuling benar-benar serius untuk berjualan mobil di Indonesia.
Baca juga: Wuling Akui Kesulitan Saat Awal Beroperasi di Indonesia
Sebelum Wuling, memang tidak ada pabrikan otomotif China yang berani berinvestasi dengan mendirikan pabrik. Mereka hanya fokus pada jualan tanpa ada layanan after sales yang baik. Nah itu yang ingin ditepis oleh Wuling.
Tak hanya pabrik, Wuling Motors pun dengan cepat meyakinkan konsumen Indonesia dengan 50 dealer secara nasional di tahun pertama, yaitu 2017. Produk pertamanya Wuling Confero pun mendapat penerimaan yang cukup baik di Indonesia.
Dengan harga yang jauh lebih murah tapi punya fitur yang seimbang kalau tidak lebih baik dari kompetitornya asal Jepang, Wuling Confero ini menjadi pilihan keluarga Indonesia.
Fitur Canggih, Harga Terjangkau
Selepas Confero, Wuling pun menghadirkan dua model lain yang cukup mencengangkan dan membungkam pabrikan Jepang dengan fitur dan teknologi di dua mobil tersebut.
Lewat Cortez, Wuling membuktikan jika mobil MPV dengan fitur canggih tidak harus mahal. Apalagi setelah ada Cortez CT dengan mesin 1.5 liter turbo. Harganya pun jauh lebih murah dari Toyota Innova yang saat itu jadi benchmark Cortez.
Kemudian ada SUV Almaz, dengan mesin yang sama yaitu 1.5 turbo berusaha merusak tatanan pasar SUV Jepang. Bahkan Wuling menghadirkan Almaz 7 seater yang memang diminati konsumen Indonesia.
Baca juga: Wuling Cortez CT Torehkan Prestasi Saat Pandemi Covid-19
Hasilnya, hanya dalam 1.000 hari Wuling Motors sudah mencatat penjualan sebesar 46.362 unit di Indonesia. Wuling Confero menjadi yang terbanyak yaitu 26.550 unit unit, kemudian Almaz 9.903 unit, Cortez 9.424 unit, serta Formo 485 unit.
“Mindset orang Indonesia yang awalnya skeptis tapi pelan2 dibuktikan dengan penjualan wuling yang bertambah. Selain itu juga komunitas Wuling ada tiga dan itu bukti juga kalau produk Wuling bisa diterima pasar Indonesia,” ungkap Media Relations Wuling Motors, Brian Gomgom.
Menurut Gomgom, jika dulu orang menilai negatif Wuling karena mobil China, tapi sekarang sudah tidak lagi. Produk mereka sudah mendapat pengakuan dari masyarakat dan juga beragam penghargaan dari media di Tanah Air.
“Kalau dulu pas awal pameran di GIIAS 2017, orang masih datang ke booth kita terus ketok-ketok bodi mobil. Mungkin penasaran ya, beneran kaleng apa enggak nih mobil Wuling,” canda Gomgom.
Tapi Gomgom menambahkan ketika GIIAS 2019 tahun lalu, semua itu sudah tidak ada lagi. “Sekarang orang kalau datang ke booth, langsung mencoba fitur Halo Wuling. Jadi itu yang bikin produk kita diterima oleh konsumen.”
Memang menarik apa yang ditawarkan oleh Wuling, dengan berusaha mencari perbedaan tersendiri dari kompetitornya. Salah satunya adalah fitur Voice Command yang berbahasa Indonesia, Wuling Indonesian Command (WIND).
Baca juga: Wuling Almaz, Paling Laris Sepanjang 2019
Fitur ini memang bukan fitur baru, tapi dengan ditambahkannya fitur bahasa Indonesia menjadikan orang penasaran. Dan itu yang membedakan pendekatan kita sama produk lain. Ditambah dengan fitur ini ada di mobil seharga Rp 300 jutaan. Di mana sebelumnya fitur seperti ini hanya ada di mobil Eropa saja.
“Sebelum Wuling hadir, kami telah melakukan riset fitur apa yang paling dibutuhkan dan meluncurkan produk sesuai dengan hasil riset tersebut. Selain itu kami juga meningkatkan value dari kendaraan sehingga dapat diterima masyarakat. Orang membeli sesuatu melihat dengan harga sekian, maka akan mendapatkan apa. Ini yang ditawarkan oleh Wuling,” jelas Danang Wiratmoko, Product Planning Wuling Motors.
Ancaman Bagi Produk Jepang
Pelan-pelan tapi pasti, Wuling Motors menghadirkan kecaman bagi pabrikan Jepang. Karena masyarakat Indonesia menjadi berpikir kalau produk China saja bisa menghadirkan fitur canggih dengan harga yang terjangkau, berarti selama ini pabrikan Jepang mengambil untung yang terlalu banyak.
Tidak sedikit orang yang berpikir seperti itu. Ditambah lagi, Wuling pun tahu dengan keinginan konsumen Indonesia dengan menyediakan Almaz tujuh penumpang.
“Orang Indonesia suka mobil 7 seater, jadi mobil model apapun pasti dipaksakan ada versi 7 seater nya. Itu jadi karakteristik pengguna mobil di Indonesia dan APM harusnya paham hal-hal seperti itu,” papar Danang.
Dalam 1.000 hari terbukti Wuling Motors berhasil mengambil hati konsumen Indonesia dan menepis stigma akan mobil China yang nantinya hanya jadi besi tua. Sekarang, Wuling sudah punya 115 dealer yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Dengan kondisi sekarang sudah cukup baik, setiap tahun tumbuh, tahun ke tahun meningkat, positif bagi kita,” ujar Gomgom.
Sekarang di tengah pandemi seperti ini, Wuling Motors pun tetap berkomitmen untuk konsumen Indonesia. Tentunya dengan menyiapkan produk baru bagi Indonesia. Hanya saja semua terhambat karena pandemi.
“Milestone kami memang cukup cepat. Awalnya mungkin ada keraguan terhadap brand baru dari negara yang reputasinya kurang baik. Tapi ternyata penerimaannya bagus. Di sisi kami, ini adalah motivasi untuk meningkatkan kualitas untuk ke depannya,” pungkas Danang.
Jadi, masih ragu dengan mobil China? Pastikan sebelum membeli coba test drive dulu dan bandingkan dengan produk kompetitornya.