ROCKOMOTIF, Jakarta – Belum lama ini PT Pertamina menyampaikan wacana untuk meninjau kembali penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) beroktan rendah, Premium dan Pertalite. Pernyataan tersebut diungkapkan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati di hadapan Komisi VII DPR RI saat digelar rapat dengar pendapat di Jakarta, Senin (31/8/2020).
Menurut Nicke, mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 20 Tahun 2017 yang mengharuskan penggunaan BBM di atas RON 91. Untuk itu berarti Premium dan Pertalite harus dihapus dan tidak dijual lagi kepada masyarakat Indonesia.
“Ada aturan Permen Lingkungan Hidup dan Kehutanan No 20 tahun 2017 yang mensyaratkan gasoline yang dijual minimum RON 91. Artinya, ada dua produk BBM yang kemudian tidak boleh lagi dijual di pasar kalau mengikuti aturan tersebut yaitu Premium dan Pertalite,” papar Nicke.
Baca juga: BBM D-100 Sudah Diuji Pertamina dan Diklaim Lebih Baik dari Dexlite
Begitu kabar ini berhembus, tentunya mendapat pro dan kontra dari berbagai kalangan. Tapi hingga saat ini, PT Pertamina masih tetap mengikuti penugasan dari pemerintah dengan tidak menghentikan pasokan Premium maupun Pertalite.
Menurut VP Corporate Communication PT Pertamina Fajriyah Usman, dirinya menegaskan bahwa Pertamina tetap komitmen melaksanakan penugasan dari Pemerintah untuk menyalurkan Premium berdasarkan Peraturan Presiden No 43 Tahun 2018.
“Berdasarkan penugasan dari Pemerintah, saat ini Pertamina masih menyalurkan dan menyediakan Premium di Indonesia. Dan menjangkau wilayah 3T dalam program BBM Satu Harga,” jelas Fajriyah dalam keterangan resminya, Jumat (4/9).
Bahkan saat ini Pertamina terus konsisten menjamin ketersediaan pasokan BBM sampai ke seluruh pelosok negeri di tengah masih merebaknya pandemi Covid-19.
Konsumsi BBM Terus Meningkat
Sejak pelonggaran PSBB dan memasuki era Adaptasi Kehidupan Normal (AKB), konsumsi BBM sektor retail terus mengalami peningkatan. Hingga mencapai 122 ribu kilo liter per hari atau 7% dibawah rerata konsumsi normal sebelum pandemi.
Fajriyah menambahkan, tercatat sejak pelonggaran PSBB pada awal Juni lalu, konsumsi BBM terus mengalami peningkatan. Pada masa PSBB, konsumsi BBM nasional turun sekitar 25%, bahkan penurunan di beberapa daerah mencapai 50%. Namun, kini konsumsi terus merangkak naik mendekati kondisi penyaluran normal.
Baca juga: Pertamina Berikan Diskon BBM Untuk Ojol
Fajriyah juga menjelaskan kalau Pertamina menjamin stok dalam kondisi aman. Dan berkomitmen penuh memastikan penyaluran seluruh jenis BBM berjalan lancar, termasuk jenis Premium dan Pertalite. Menurutnya, saat ini ketahanan stok BBM nasional berada dikisaran level 26 hari.
“Seluruh produk tersedia dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dan tetap membeli BBM sesuai dengan konsumsi harian” pungkasnya.