ROCKOMOTIF, Jakarta – Pemeran otomotif Indonesia International Motor Show yang akan berlangsung di Surabaya (IIMS Surabaya 2021), Jawa Timur, rencananya siap digelar awal November 2021.
Hal ini diungkapkan penyelenggara pasca mendapatkan restu atau surat rekomendasi dari Pemerintah Kota Surabaya. Selain itu, dalam Surat Rekomendasi tersebut juga penyelenggara IIMS Surabaya 2021 mendapatkan pendampingan dari Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat.
Dalam keterangan resminya, Hendra Noor Saleh, Presiden Direktur Dyandra Promosindo, menjelaskan dalam mendapatkan izin tersebut penyelenggara juga harus melewati proses peninjauan dari Satuan Tugad Penanganan Covid-19.
“Untuk memperoleh surat rekomendasi penyelenggaraan pameran tentu tidak mudah, meskipun kami sudah sering menyelenggarakan acara, kami selalu mematuhi ketetapan pemerintah terkait dan telah melewati proses peninjauan venue dari Tim Satuan Tugas Penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) Kota Surabaya untuk memastikan sistem protokol kesehatan yang akan diterapkan sudah sesuai dengan anjuran pemerintah agar penyelenggaraan pameran akan berjalan dengan baik,” ungkap Kohen (sapaan akrab Hendra Noor Saleh).
Salah satu pertimbangan penyelenggaraan IIMS Surabaya bisa direstui karena saat ini status Kota Surabaya sudah dalam kondisi PPKM Level 1.
Berkat surat rekomendasi tersebut, lewat penyelenggaraan IIMS Surabaya, Dyandra berharap dapat memberikan dampak positif bagi industri otomotif sejalan dengan program pemerintah lewat rileksasi PPnBM nol persen yang diperpanjang hingga akhir tahun.
“Kami optimis pameran IIMS Surabaya 2021 akan berpengaruh positif terhadap industri otomotif khususnya di Jawa Timur, penyelenggaraan acara ini mendapatkan momentum yang baik melalui penurunan angka covid-19 di Surabaya serta beriringan dengan PPnBM yang masih berlaku hingga Desember nanti,” tambah Kohen.
IIMS Surabaya 2021 merupakan salah satu dari rangkaian pameran otomotif ‘IIMS Series’ pada bagian IIMS Regional. Hadirnya IIMS Surabaya tahun ini diharapkan dapat menjadi kesempatan bersama industri otomotif Indonesia untuk bangkit, terutama pada semester kedua 2021.
“Pastinya hal ini menjadi saat-saat yang ditunggu oleh pecinta otomotif dan pelaku industri otomotif yang ada di Jawa Timur,” tandas Kohen.