ROCKOMOTIF, Jakarta – Industri otomotif semakin berkembang ke arah bisnis ramah lingkungan, ini menjadi alasan kuat berubahnya nama perusahaan NGK Busi Indonesia menjadi PT Niterra Mobility Indonesia. Hal ini mengikuti juga arahan NGK Jepang selaku prinsipal NGK di Indonesia.
“Kita akan terus beradaptasi dengan perkembangan zaman. Bisnis kami bukan hanya berfokus pada kendaraan konvensional saja, namun di energi serta lingkungan,” ungkap Atsushi Aoki, Presiden Direktur Niterra Mobility Indonesia saat jumpa pers di Jakarta, Jumat (12/5/2023).
Berubahnya nama ke PT Niterra Mobility Indonesia tidak membuat merek busi NGK juga berubah. Mereka tetap akan menggunakan merek dagang NGK termasuk di Indonesia.
Baca juga: Busi Baru NGK MotoDX Dibekali Banyak Keunggulan
“Ini hanya perubahan nama perusahaan kami saja, untuk merek busi tetap menggunakan nama NGK,” jelas Friendky Lay selaku Sr. Manager Sales dan Marketing PT Niterra Mobility Indonesia di tempat yang sama.
Friendky menambahkan bahwa perubahan nama perusahaan ini mengikuti arahan dari global alias NGK Jepang, semata-mata untuk mengikuti tren ke depannya yaitu industri yang ramah lingkungan.
“Tren EV (electric vehicle) semakin mendunia jadi kita juga harus mengikuti tren ini. Di 2030 kita akan lebih membesarkan bisnis di luar ICE (internal combustion engine). Dan ke depannya akan lebih besar lagi porsinya untuk jangka panjang, jadi itu sebabnya kita mengganti nama NGK ini,” bebernya lagi.
Baca juga: Busi Baru NGK G-Power, Khusus untuk Mobil Toyota dan Daihatsu
Sebagai informasi, secara global pabrikan otomotif tersebut tidak hanya sekadar memproduksi busi, tetapi ke sektor-sektor yang lebih luas. Satu diantaranya perangkat pendukung kendaraan ramah lingkungan.
“Kita menyesuaikan dengan perkembangan. Ke depannya kami akan ikut serta dalam produk-produk kendaraan listrik, tetapi belum bisa dibocorkan jenisnya, ” pungkas Atsushi Aoki.
Saat ini Niterra Mobility sedang melakukan riset mendalam untuk memproduksi solid state baterai buat mobil dan motor listrik. Hal ini sembari menunggu seperti apa perkembangan kendaraan listrik di Indonesia ke depannya nanti.