Regulasi Ban Balap di Indonesia Alami Perubahan, Begini Reaksi TGRI

0
Regulasi ban balap alami peruabah untuk musim 2024
Regulasi ban balap alami peruabah untuk musim 2024 (Foto: TGRI/Agung Lawerissa)

ROCKOMOTIF, Jakarta – Musim balap mobil touring yang dilangsungkan di Sirkuit Sentul Internasional dengan tajuk Indonesia Sentul Series of Motorsport (ISSOM), kembali melakukan perubahan dalam hal regulasi ban balap.

Seperti diketahui, bahwa musim 2024 ini, memang ada penyesuaian pada bagian tersebut. Tentu, dengan adanya perubahan ini, jelas menimbulkan pro dan kontra bagi beberapa tim.

Menanggapi perubahan regulasi ban balap untuk musim ini, Direktur Toyota Gazoo Racing Indonesia, Dimitri Fitra Ditama, mengungkapkan sejatinya pihaknya tidak masalah meskipun pihaknya akan menjadi pihak yang kurang diuntungkan.

Di sela-sela gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024, ia menjelaskan bahwa apa yang diterapkan di Indonesia tentu sangat berbeda apabila berkaca pada balap touring di luar negeri. Menurutnya, di ajang Fanatec GT World Challenge Asia (GTWCA) yang juga diikuti oleh Toyota Gazoo Racing Indonesia, ban yang digunakan memang telah diatur sedemikian rupa agar semua tim mendapatkan kekuatan yang sama.

Regulasi ban balap alami peruabah untuk musim 2024
Direktur Toyota Gazoo Racing Indonesia, Dimitri Fitra Ditama (baju hitam)

“Karena sekarang regulasi ban balap harus beli dari promotor, tapi tetap mereka bisa diberikan pilihan lain baik itu merek ataupun modelnya, meskipun sudah berlabel SNI (Standar Nasional Indonesia). Di luar negeri, sama juga, kita beli dari promotor, tapi mereka cuma memberikan satu merek dan satu tipe saja. Kalau dirugikan, bisa dibilang kita dirugikan,” jelasnya.

Putra dari mendiang Memet Djumhana ini, menambahkan, kerugian yang dimaksud adalah karena memang Toyota Gazoo Racing Indonesia, telah bermitra dengan salah satu produsen ban dalam negeri. Tim pabrikan ini harus mengemas strategi terhadap settingan si karet bundar ini di setiap sesi, baik saat latihan, kualifikasi atau bahkan balap.

“Kita ada sponsor juga dengan produsen ban dalam negeri. Dan kita juga sudah komunikasikan ini ke pihak sponsor, dan kalaupun regulasi ban balap mengalami perubahan, kita akan tetap ikuti. Kita bukan tim “cengeng” dan kita siap menyesuaikan diri terhadap perubahan regulasi yang objektif,” tambah Fitra.

Dengan kondisi seperti itu, meskipun tire yang digunakan Toyota Gazoo Racing Indonesia harus beradu dengan merek-merek import yang notabene memiliki racikan yang lebih baik, sebagai tim balap yang menjunjung tinggi sportifitas di ajang apa pun, pihaknya tak gentar sedikitpun. (*)

LEAVE A REPLY