ROCKOMOTIF, Jakarta – Setelah pertarungan di seri kedua yang berlangsung di Sirkuit Fuji International Speedway, Jepang, akhir pekan lalu (23-24/06), Haridarma Manoppo berhasil membawa unggul Toyota Gazoo Racing Indonesia (TGRI) di papan klasemen sementara Japan Cup 2024.
Saat ini, Haridarma berada di puncak dengan mengumpulkan 77 poin dan meninggalkan 7 poin dari lawan yang ada di bawahnya, dengan perolehan 70 poin. Hasil ini turut memberikan optimisme untuk tampil maksimal di dua seri tersisa (Suzuka dan Okayama).
Menanggapi perolehan terkait klasemen sementara Japan Cup 2024, pembalap gaek Indonesia ini telah mengoleksi dua kali kemenangan mutlak yakni pada race kedua di Sugo Sportland dan race pertama di Fuji International Speedway.
Menurutnya, ini merupakan hasil yang positif untuk bisa memenangkan sisa balapan. Namun ia mengungkapkan bahwa ini juga menjadi pekerjaan rumah yang besar, sebab dengan bekal tersebut, ia bersama tim harus bisa memastikan bahwa dua laga terakhir harus bisa mengamankan podium pertama.
“Ini juga menjadi pencapaia yang baik. Tetapi, ada PR juga, gimana caranya saat ini kita harus mempertahankan posisi itu (pemimpin klasemen sementara). Lalu bagaimana caranya untuk mempertahankannya? Ya kita harus bisa menang di setiap race yang tersisa,” ungkap Hari menanggapi pencapaian memimpin klasemen sementara Japan Cup 2024.
Tentunya, ini bukan pekerjaan yang mudah bagi tim Toyota Gazoo Racing Indonesia. Sebab, pertarungan di kelas GT4 ini khususnya di Jepang, banyak pembalap yang memang memiliki expertise. Terlebih ini merupakan kandang mereka, di mana pengalaman balap para pembalap ini lebih banyak dibandingkan Haridarma.
Di samping itu, untuk bisa mempertahankan klasemen sementara Japan Cup 2024, hal lain yang juga harus diperhatikan adalah mengenai strategi tim sepanjang balapan. Berkaca dari race kedua yang berlangsung di Sirkuit Fuji International Speedway, tim engineer sejatinya bisa melancarkan strategi ciamik untuk bisa mempertahankan laju mobil balap Toyota GR Supra GT4 Evo di atas lintasan.
“Kalau saya sebagai pembalap, mungkin kita harus pintar-pintar lagi membaca cuaca seperti ini. Memang gambling, kalau jalannya basah kita bisa menang, tapi kalau jalannya kering itu yang harus kita antisipasi,” pungkasnya. (*)
