ROCKOMOTIF, Suzuka – Setelah berhasil meraih kemenangan pada balapan pertama pada seri ketiga GT4 Japan Cup 2024 di Suzuka International Circuit, Jepang, Haridarma Manoppo dan Seita Nonaka, kembali mempersembahkan podium untuk Toyota Gazoo Racing Indonesia.
Sebagai pembalap pertama yang berada di balik kemudi GR Supra GT4 Evo pada race kedua (7/7), Seita Nonaka, berhasil tampil impresif. Memulai balapan dari posisi keempat, ia, langsung bergerak cepat untuk mengambil posisi kedua.
Selama 30 menit balapan GT4 Japan Cup 2024 berlangsung, Seita, berhasil mempertahankan posisinya dan meninggalkan lawan yang ada di belakang dengan gap signifikan.
Selanjutnya, Haridarma, mengambil alih kemudi dan melanjutkan balapan dengan kondisi mobil yang tidak sempurna. Beruntung, ia masih bisa menuntaskan balapan dan mempertahankan podium ketiga.
“Secara keseluruhan, kali ini kita harus puas berada di posisi ketiga. Sebab, teknis mobil kami memang mengalami masalah di bagian AC sehingga ini menjadi balapan yang cukup berat,” buka Haridarma Manoppo, usai melakoni race kedua GT4 Japan Cup 2024.
Menelisik persoalan teknis yang menghantui GR Supra GT4 Evo ini, berdasarkan pengakuan dari Hari, persoalan AC ini memang terkoneksi dengan mesin yang akan membuatnya sedikit drop sehingga fitur tersebut tidak bisa diaktifkan.
Masih aktifnya AC di mobil balap yang bertarung pada GT4 Japan Cup 2024 memang menjadi salah satu fitur penting. Menurutnya, kehadiran AC tersebut bukan untuk pendingin, tetapi untuk menurunkan suhu kabin yang memiliki panas ekstra.
“AC ini bukan buat pendingin, tapi untuk menurunkan suhu di dalam mobil, kalau tanpa AC karena mobil balapnya tidak boleh buka jendela seperti di Indonesia, jadi enggak ada udara masuk dari luar jadi ya membuat suhu di dalam mobil menjadi lebih panas banget,” bebernya.
Ia pun menambahkan, dengan kondisi fitur tersebut yang tidak bisa diaktifkan maka suhunya bisa mencapai 60 derajat celcius. Hal ini pun diperparah lantaran saat penyelenggaraan GT4 Japan Cup 2024, suhu di area sirkuit mencapai 36 derajat sehingga memberikan dampak yang begitu ekstrem.
Kendati harus melakoni balap dalam kondisi yang tidak sempurna, namun Haridarma, mendapatkan poin penting yang menurutnya ini adalah sebuah pencapaian baru lantaran bisa bersaing secara kompetitif di Suzuka International Circuit, Jepang. (*)