ROCKOMOTIF, Jakarta – Haridarma Manoppo, pembalap yang didapuk oleh Toyota Gazoo Racing Indonesia untuk mengemudikan GR Supra di ajang GT4 Japan Cup Sugo 2025, berhasil mengemas hasil gemilang pada sesi kualifikasi.
Dalam sesi tersebut, ia berhasil mengamankan pole position di Kelas GT4 kategori pembalap Silver Am. Begitupun dengan rekan satu timnya, Seita Nonaka, pembalap asal Jeoang, ia juga berhasil mengamankan superpole.
Catatan waktu yang dikemas oleh keduanya pada kualifikasi GT4 Japan Cup Sugo 2025 terbilang impresif, di mana Haridarma mengukuhakn waktu tercepatnya 1 menit 34,2 detik. Sementara Nonaka, membukukan waktu 1 menit 34,0 detik.
Dalam wawancaranya melalui sambungan telepon (14/06), Hari, mengungkapkan apa yang ia raih tersebut sudah menjadi hasil yang maksimal mengingat pada saat sesi latihan resmi, ia terus dibayang-bayangi oleh rivalnya.
“Hasilnya sudah maksimal dan kita berhasil raih superpole. Meskipun pada saat latihan, rival kita yang pakai Porsche itu waktunya sangat bersaing dengan kita, itu cukup membuat kita was-was juga,” ujar Haridarma.

Cuaca hujan yang mengguyur sesi tersebut, rupanya membawa angin segar bagi skuad Toyota Gazoo Racing Indonesia. Pembalap rival yang sempat dikhawatirkan akan melesat, justru sebaliknya dan bahkan mencatatkan waktu di bawah duo TGRI.
Meski Hari tidak mau jumawa, namun ia optimis untuk bisa membawa pulang gelar juara pertama GT4 Japan Cup Sugo 2025.
“Targetnya bisa juara satu di dua balapan pada race satu dan race dua,” harapnya.
Menyinggung soal pacuan GR Supra GT4 Evo2 yang kini menjadi andalannya, Hari, membeberkan tidak ada perubahan spesifikasi pada mobil balap bekelir putih, merah dan hitam. Penyempurnaan di sektor kaki-kaki, menjadi salah satu hal yang baru.
“Mobil enggak ada perubahan, cuma yang saat ini kita pakai adalah EVO2 jadi ada pembenahan sedikit di sektor suspensi yang membuatnya lebih stabil. Mesin tidak ada perubahan, dan ada penggantian part juga, dari yang semula plastik kini menggunakan alumunium,” tambah Hari.
Dikatakan juga sirkuit sepanjang 3,7 kilometer ini memiliki karakter yang membuat stamina lebih terkuras. Hal tersebut disebabkan lantaran permukaannya tidak sama rata melainkan ada kondisi menanjak dan menurun.
“Tracknya kini menggunakan aspal baru dan membuat menjadi lebih grip. Selain itu, konturnya juga naik turun sehingg menguras stamina,” tutupnya. (*)