ROCKOMOTIF, Jakarta – Xpeng Indonesia di bawah PT Erajaya Active Lifestyle (ERAL), resmi melakukan produksi Xpeng X9 di Indonesia, atau tepatnya di pabrik PT Handal Indonesia Motor di Purwakarta, Jawa Barat. Ada alasan kuat terkait pemilihan model tersebut yang dirakit secara lokal, meskipun ada satu model SUV yakni G6.
Dalam peresmian dealer flagship di Puri, Kembangan, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu, Hari Arifianto, VP Marketing Xpeng Indonesia, menjelaskan bahwa menurutnya tidak ada alasan khusus terkait hal tersebut.
“Enggak ada alasan khusus. Kalau kita percaya karena ya satu memang kita berangkatnya kan dari perusahaan IT, sehingga positioning produknya pun unik. Terus kemudian juga, kita segmennya yang niche, jadi kita melihat ya berdasarkan potensi market untuk bisa dioptimalkan,” ungkap Hari.
Lebih lanjut lagi, mengenai produksi Xpeng X9 yang telah dilakukan di Indonesia, pihaknya juga telah menggelontorkan investasi yang cukup besar. Namun, ia enggan menyebut berapa besaran investasi tersebut.
Selanjutnya, dengan masuknya model tersebut ke jalur produksi, lantas bagaimana dengan model G6? Menurut Hari, hal tersebut akan berjalan beriringan. Dengan penggunaan komponen serta teknologi yang dipakai untuk memproduksi model X9, tentu untuk model G6 akan lebih mudah lagi.
“Ya investasinya kan bertahap. Karena special toolsnya dari X9 ke G6 berbeda. Jadi ya harus step by step. Terus berjalan dengan baik atau belum. Nah kalau yang istilahnya lebih kompleks, yang X9 sudah ready ya tentunya akan lebih mudah nanti untuk nambah varian lainnya lagi,” bebernya.
Dirinya juga enggan melanjutkan mengenai kapan model G6 akan diproduksi. Masih menurutnya, saat ini pihaknya masih memfokuskan diri untuk produksi Xpeng X9 di mana pihaknya juga sudah melakukan penjualan kepada konsumen agar masa indennya tidak terlalu lama.
“Akan CKD secepatnya untuk G6. Saat ini kita masih fokuskan semua effortnya untuk mengoptimalkan yang X9 dulu. Model G6 juga akan dirakit lokal, ini yang bisa kita sampaikan bahwa kita komit untuk G6 akan diproduksi secara lokal,” pungkas Hari. (*)
