ROCKOMOTIF, Jakarta – PT Astra Daihatsu Motor (PT ADM) kembali menghadapi tantangan berat. Data terbaru dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan Daihatsu, baik dari sisi wholesales (pabrik ke dealer) maupun ritel (dealer ke konsumen), anjlok signifikan pada periode Januari–Juli 2025.
Sepanjang tujuh bulan pertama 2025, Daihatsu hanya membukukan wholesales sebanyak 74.856 unit. Jumlah ini merosot 24,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024.
Wholesales yang turun menunjukkan bahwa permintaan dari dealer terhadap produk Daihatsu ikut melemah. Faktor ini biasanya dipengaruhi oleh:
- Permintaan konsumen yang melambat.
- Persaingan ketat dengan merek lain di segmen LCGC, MPV, dan SUV.
- Kondisi ekonomi nasional yang menahan daya beli masyarakat.
Baca juga: Mengandalkan Rocky Hybrid, Penjualan Daihatsu di GIIAS 2025 Cuma Segini
Penjualan Ritel Ikut Anjlok 24,5 Persen
Selain distribusi dari pabrik ke dealer, penjualan langsung ke konsumen juga tertekan. Penjualan ritel Daihatsu Januari–Juli 2025 hanya mencapai 77.936 unit, turun 24,5 persen dibanding periode yang sama tahun 2024.
Sebagai perbandingan:
- Januari–Juli 2024: 103.223 unit.
- Januari–Juli 2023: 117.888 unit.
Data tersebut memperlihatkan bahwa penjualan Daihatsu sudah mengalami tren penurunan selama dua tahun berturut-turut.
Baca juga: IMX 2025 Hadirkan Dua Supergiveaway Mobil, Termasuk Daihatsu Ayla GH Style
Meski mencatatkan penurunan, Daihatsu masih mampu mempertahankan posisi sebagai merek dengan penjualan ritel terbanyak kedua di Indonesia, hanya kalah dari Toyota.
Dengan total 77.936 unit, pangsa pasar Daihatsu tercatat sebesar 17,2 persen dari total penjualan ritel mobil di Indonesia sepanjang Januari–Juli 2025. Angka ini menunjukkan bahwa meskipun penjualan melambat, Daihatsu tetap menjadi salah satu merek paling diminati konsumen.
