ROCKOMOTIF, Jakarta – Sepanjang gelaran GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025, GAC Indonesia berhasil menorehkan SPK Aion UT sebanyak 2.034 unit dari total pencapaian perusahaan yang mengemas sebanyak 3.046 unit.
Selain itu, kesuksesan mobil listrik baru dari GAC Indonesia juga membukukan angka test drive paling banyak yakni sebanyak 2.543 pengunjung yang melakukan test drive selama 11 hari penyelenggaraan GIIAS 2025.
Melalui SPK Aion UT yang sangat impresif tersebut, Andry Ciu, CEO GAC Indonesia, menyampaikan bahwa ini sebuah indikator bahwa model yang baru dirilis tersebut berhasil diterima baik oleh masyarakat Indonesia.
“Hal tersebut menjadi tanda bahwa model ini diterima dengan sangat baik oleh masyrakat Indonesia. Berkat pencapaian ini, model tersebut secara resmi dianugerahi gelar Most Driven EV di GIIAS 2025,” jelas Andry Ciu.
Berkaca dari kesuksesan SPK Aion UT, ada beberapa faktor yang menurut perusahaan menjadi faktor terbesarnya. Salah satunya adalah desain yang eksotis di mana hal ini merupakan buah karya tangan dingin desainer ternama Stephane Janin dari GAC Advanced Design Center Europe. Bagian luarnya menghadirkan sisi modern yang dipadukan dengan interior futuristik yang sarat kemewahann.
Kemudian, fitur lain yang menjadi penentu konsumen meminang mobil listrik tersebut adalah harga yang reasonable lantaran model ini akan dijual dengan harga di bawah Rp 300 jutaan untuk varian terendahnya.
Selain SPK Aion UT, model lain yang juga berkontribusi adalah model V di mana selama pameran berhasil memikat 619 orang, dan disusul oleh Hypetec HT dan model Y.
Keberhasilan jenama asal Tiongkok ini pada pameran tersebut juga direfleksikan melalui banyaknya pengunjung yang masuk ke dalam booth. Tercatat lebih dari 25 ribu orang mengunjungi booth yang berdiri megah di atas lahan seluas 1.200 meter persegi.
“Dengan hasil yang sangat positif ini, GAC Indonesia semakin percaya diri untuk melanjutkan komitmennya menghadirkan mobil listrik berkualitas tinggi yang ramah lingkungan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat urban Indonesia,” lugas CEO GAC Indonesia, Andry Ciu. (*)