ROCKOMOTIF, Jakarta – Di tengah melemahnya penjualan kendaraan niaga di Tanah Air, Isuzu Indonesia, berharap pemerintah bisa memberikan stimulus untuk kembali menggairahkan pasar. Terlebih tahun ini hanya tersisa sekitar 4 bulan berjalan, hal tersebut dirasa memiliki peran penting guna menggairahkan pelaku usaha untuk melakukan ekspansi.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), segmen pasar tersebut baik untuk jenis truck atau bus, keduanya mengalami pelemahan distribusi dari pabrik ke dealer. Dalam catatan tersebut, disebutkan sepanjang Januari hingga Agustus 2025, total ada 34.919 unit atau lebih rendah sekitar 19 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024.
Melihat hal tersebut, Rian Erlangga, Head of Business Strategy Division PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), membeberkan bahwa salah satu sektor yang mengalami pelemahan adalah segmen pertambangan.
“Berbicara komersil, tentunya ada banyak segmen. Indonesia itu segmen mining (pertambangan) juga turun, harga juga belum baik-baik banget,” ujarnya dalam Isuzu Indonesia Media Gathering di Jakarta, Rabu (17/9).
Selain itu, industri lainnya juga menurut Rian masih belum menunjukkan adanya perkembangan yang positif. Sebab, berdasarkan keterangannya, ia menyebut sejumlah sektor usaha juga belum memperlihatkan peningkatan.
“Kemudian agrikultur, misalhnya sawit itu juga masih stagnan, yang kita harapkan sih masih di distributor retail sales, transportasi, storage. Itu cenderung flat dari empat sektor itu,” tambahnya.
Untuk itu, melihat adanya pelemahan tersebut Isuzu Indonesia berharap bahwa pemerintah bisa memberikan stimulus. Dalam hal ini, Rian, menjelaskan rangsangan tersebut bisa diberikan melalui kebijakan kemudahan kredit dari perbankan sehingga mampu menggairahkan pasar yang sebelumnya lesu.
“Biasanya jelang akhir tahun itu ada peningkatan penjualan karena masa libur dan juga nantinya apabila ada stimulus yang kita nantikan, mudah-mudahan market bisa kembali membaik. Stimulus dari bank-bank BUMN karena untuk pencairan kredit,” lugasnya. (*)








