ROCKOMOTIF, Jakarta – Pada gelaran IAA Mobility 2025, Rimac Technology memamerkan dua teknologi baru untuk industri otomotif melalui teknologi baterai baru dan e-axle yang dibekali keunggulan terkini.
Dikutip dari Carscoops, untuk inovasi baru pada battery solid-state yang ditampilkan, merupakan hasil kolaborasi antara Rimac Technologi dengan ProLogium dan Mitsubishi Chemical Group dengan menciptakan sumber daya solid-state yang mampu melampaui batas kepadatan energi dan keamanan.
Rimac Technology menjelaskan bahwa baterai tersebut memiliki kapasitas 100 kWh serta kepadatan energi 260 Wh/Kg. Adapun hal yang menjadi keunggulan dari komponen tersebut adalah untuk pengisian dari 10 persen hingga 80 persen hanya membutuhkan waktu 6,5 metik dengan menggunakan metode DC atau fast charging.
Setelah dipamerkan pada IAA Mobility 2025, nantinya baterai tersebut baru akan bisa dirilis di penghujung tahun 2027.
Selain Battery Solid-State, Rimac Technology juga memamerkan baterai Evo di mana komponen ini akan diluncurkan pada pertengahan tahun 2026. Dengan spesifikasi kapasitas 100 kWh serta kepadatang energi 213 Wh/Kg, kemampuan pengisian cepatnya hanya butuh waktu 16 menit dari 10 persen hingga 80 persen.
Kemudian, perusahaan tersebut juga memperkenalkan baterai untuk mobil hybrid dengan rentang kapasitas 1 – 17 kWh, di mana kehadiran komponen tersebut dibekali spesifikasi konfigurasi sel yang bisa ditukar dengan dukungan arsitektur yang terintegrasi fitur keselamatan dan manajemen thermal yang canggih.
Dalam keterangan resminya, COO Rimac Technology, mengungkapkan inovasi yang pihaknya pamerkan ini bukan sekedar memanjakan pengunjung serta industri, tetapi sudah selangkah lebih maju menuju tahapan produksi.
“Apa yang kami pamerkan di IAA merupakan kovergensi inovasi terobosan dan kesiapan produksi. Ini bukan sekedar konsep teknologi, teknologi ini telah dikembangkan menjadi solusi siap produksi yang akan menggerakkan ratusan ribu kendaraan di tahun-tahun mendatang,” jelasnya. (*)








