ROCKOMOTIF, Jakarta – Sebagai bentuk komitmen untuk mempertegas kehadiran brand di segmen mobil listrik, Inchape GWM Indonesia secara resmi pada Selasa (24/11) resmi memulai produksi mobil listrik Ora 03 di Tanah Air.
Komitmen tersebut tidak hanya sebagai bentuk realisasi keseriusan brand, tetapi juga untuk mendukung pengembangan industri otomotif serta mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia.
“Dimulainya produksi mobil listrik Ora 03 di Indonesia menegaskan keyakinan Inchape bahwa Indonesia adalah pilar utama strategi kami di Asia Pacific. Sebagai mitra GWM dan tuan rumah inisiatif manufaktur lokal ini, kami menyadari bahwa Indonesia menawarkan skala, kapabilitas, dan ambisi,” jelas Phil Jenkins, CEO APAC Inchape, dalam keterangan resminya.
Proses perakitan dilakukan sesuai standar global GWM. Selain proses perakitan yang komprehensif, fasilitas ini dilengkapi teknologi pengujian kualitas canggih untuk memastikan setiap unit memenuhi standar keselamatan dan performa internasional.
Mobil Listrik ORA 03 telah mencapai tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) lebih dari 40%, menunjukkan komitmen kuat terhadap agenda lokalisasi pemerintah dan memperkuat rantai pasok nasional.
“Inchcape GWM Indonesia hadir untuk memastikan pelanggan mendapatkan produk dengan standar global, layanan terbaik, dan pengalaman yang sesuai harapan. Kami percaya tonggak ini akan mempercepat adopsi kendaraan listrik dan memberikan nilai berkelanjutan bagi masyarakat serta perekonomian Indonesia,” tambah Bagus Susanto, CEO Inchape GWM Indonesia.
Untuk memenuhi kebutuhan saat ini, mobil listrik Ora 03 ditawarkan dengan harga Rp369.000.000 (OTR Jakarta), menjadikannya pilihan ideal bagi konsumen yang mencari
kendaraan listrik dengan desain khas, teknologi pintar, dan kenyamanan premium.
“Dengan menggabungkan keahlian global Inchcape dalam distribusi, layanan purna jual, dan pengalaman pelanggan dengan ekosistem dinamis Indonesia, kami berkomitmen mempercepat adopsi mobilitas generasi berikutnya dan memberikan nilai berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan di sini,” pungkas Jenkins. (*)








