ROCKOMOTIF, Jakarta – Wuling Motors telah membuat gebrakan signifikan di pasar otomotif nasional dengan meluncurkan Wuling Darion dalam dua varian elektrifikasi sekaligus: versi listrik penuh atau Darion EV dan versi plug-in hybrid atau Darion PHEV.
Meskipun secara kasat mata kedua MPV pintu geser ini tampak serupa, perbedaan mendasar terletak pada sistem penggerak, efisiensi, dan tentu saja, harga.
Peluncuran ini, menurut Ricky Christian, Marketing Operation Director Wuling Motors, menandai Darion sebagai MPV pertama di Indonesia yang menawarkan opsi EV dan PHEV, membawa “cerita baru” yang sangat relevan dengan kebutuhan keluarga Indonesia.

Perbedaan Signifikan pada Struktur Harga Awal
Perbedaan paling mencolok yang dapat langsung dilihat oleh konsumen adalah struktur harga kedua varian Wuling Darion ini. Wuling memposisikan Darion EV dengan harga yang jauh lebih terjangkau dibandingkan versi hybrid-nya.
Untuk Darion EV CE, harga dibanderol Rp 356.000.000, sementara Darion EV EX dipasarkan seharga Rp 416.000.000. Sebaliknya, varian Darion PHEV memiliki harga yang lebih tinggi, dengan Darion PHEV CE dijual Rp 439.000.000 dan tipe tertingginya, Darion PHEV EX, mencapai Rp 489.000.000.
Baca juga: Wuling Darion Jadi MPV EV dan PHEV Pertama yang Diproduksi di Indonesia
Perlu dicatat, semua harga tersebut berlaku On The Road (OTR) Jakarta dan merupakan special price yang ditujukan khusus untuk 1.500 pembeli pertama.

Perbedaan Fitur dan Estetika
Secara dimensi dan siluet bodi, kedua varian Darion terlihat identik, namun terdapat detail visual yang membedakannya. Perbedaan desain yang paling utama terlihat pada bagian grille: Darion PHEV menggunakan desain diamond cut grille yang memungkinkan aliran udara masuk untuk pendinginan mesin bensin, sementara Darion EV tidak dibekali grille konvensional, ciri khas mobil listrik murni.
Baik Darion EV maupun PHEV hadir dalam dua trim: CE (Comfort Edition) sebagai varian standar dan EX (Executive Edition) sebagai varian tertinggi. Interior kedua trim ini menawarkan kesan mewah dengan kombinasi warna Walnut Brown dan Carbon Black, dilengkapi Captain Seat yang dibalut Synthetic Leather Upholsteryberkualitas.
Namun, varian EX menawarkan kelengkapan fitur keselamatan dan kenyamanan yang jauh lebih komprehensif. Varian tertinggi ini sudah dilengkapi 6 airbag dan sistem bantuan mengemudi canggih ADAS (Advanced Driver Assistance System), yang berperan vital dalam meningkatkan keamanan berkendara.
Baca juga: Wuling Darion EV Dijual Mulai Rp 356 Juta, PHEV Lebih Mahal
Sebaliknya, varian CE sebagai trim standar, tidak dibekali fitur-fitur premium, seperti wireless charging, panoramic roof, kamera 360 derajat, head rest di baris ketiga, maupun fitur ventilated seat yang tersedia pada varian EX.

Beda Powertrain
Perbedaan yang paling esensial tentu saja ada pada powertrain atau sistem sumber penggeraknya.
Pada Wuling Darion EV, varian ini sepenuhnya mengandalkan motor listrik bertenaga 150 kW (setara 201 hp) yang menghasilkan torsi puncak 310 Nm. Tenaga disalurkan ke roda depan melalui transmisi Single Reductionyang sederhana dan efisien.
Sumber energi utamanya adalah baterai Lithium Iron Phosphate berkapasitas besar 69,2 kWh, yang memungkinkan Darion EV menempuh jarak impresif hingga 540 km dalam sekali pengisian penuh, berdasarkan standar pengujian CLTC.
Baca juga: Wuling Almaz Darion Resmi Terdaftar di Indonesia, Hadir dalam Varian EV dan PHEV
Sementara untuk Wuling Darion PHEV, varian ini mengadopsi konfigurasi ganda, menggabungkan mesin bensin 1.490 cc Naturally Aspirated Atkinson Cycle yang menghasilkan tenaga puncak 105 hp dan torsi 130 Nm, dengan motor listrik bertenaga 145 kW (195 hp) dan torsi 230 Nm.

Powertrain ini menggunakan Dedicated Hybrid Transmission (DHT) untuk perpindahan tenaga yang mulus. Didukung baterai 20,5 kWh, Darion PHEV mampu menjelajah hingga 125 km hanya menggunakan mode listrik murni (EV Mode).
Namun, dengan adanya tangki bensin berkapasitas 52 liter, total jarak jelajah gabungannya (listrik dan bahan bakar) diklaim dapat mencapai lebih dari 1.000 km dalam sekali isi penuh, menjadikannya solusi terbaik untuk efisiensi jarak jauh.








