Pameran GJAW Dinilai Sulit Kerek Penjualan Mobil

0
MUF GJAW 2024

ROCKOMOTIF, Jakarta – Gaikindo selaku asosiasi industri otomotif Indonesia menghadapi kritik keras terkait harapannya agar ajang Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025 mampu mengerek penjualan mobil baru di tengah kondisi pasar yang lesu.

Menurut pengamat otomotif Bebin Djuana disitat dari Katadata, dukungan terhadap pameran ini wajar, tetapi mengandalkannya sebagai solusi utama untuk pemulihan penjualan kendaraan baru dianggap “terlalu berlebihan.”

Bebin menyebut bahwa faktor ekonomi — terutama daya beli masyarakat yang masih melemah — menjadi kendala besar yang menekan konsumsi mobil, dan ini tidak bisa diatasi hanya oleh promo atau diskon yang ditawarkan di pameran.

Baca juga: Area GJAW 2025 Jadi Lebih Besar dan Ada Brand Mobil Baru

Oleh karena itu, ia menekankan perlunya intervensi pemerintah berupa revisi kebijakan perpajakan kendaraan agar harga mobil baru menjadi lebih terjangkau.

Gaikindo sendiri memang menaruh harapan besar pada GJAW sebagai salah satu “stimulus akhir tahun” untuk menjaring konsumen melalui program promosi agresif.

Namun, pengamat menilai bahwa langkah tersebut belum cukup untuk mengatasi masalah mendasar seperti pajak tinggi dan stok mobil yang menumpuk di diler.

Baca juga: Changan Jadi Pendatang Baru di GJAW 2025, Boyong Dua Mobil Listrik Baru

Jika kondisi pasar tidak membaik di tahun depan, Bebin memperingatkan potensi dampak serius, termasuk pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor otomotif dan industri pendukung seperti komponen mobil.

Singkatnya, GJAW 2025 memang berfungsi sebagai platform penting, tetapi menurut analis industri, pameran itu tidak cukup diandalkan sebagai satu-satunya solusi untuk mendongkrak penjualan mobil baru dalam situasi ekonomi yang masih berat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here