ROCKOMOTIF, Jakarta – Untuk menjaga performa kendaraan bermotor roda dua dalam kondisi yang prima, pemilik setidaknya mengetahui cara mendeteksi busi motor guna menjaga performanya.
Secara garis besar, komponen tersebut memiliki fungsi untuk memantikkan api dalam proses pembakaran di ruang bakar. Sehingga, apabila komponen ini bermasalah maka ikut memengaruhi performa kendaraan.
Apabila sistem pengapian di kendaraan mulai melemah, maka ada beberapa kendala yang dirasakan oleh pemilik kendaraan. Oleh sebab itu, dalam artikel kali ini kami akan menjabarkan cara mendeteksi busi motor yang mulai bermasalah.
Busi yang sudah tidak lagi dalam kondisi optimal bisa menyebabkan motor menjadi tidak nyaman digunakan. Terlebih kendaraan tersebut kerap digunakan untuk mobilitas harian, selain mengalami penurunan performa, sudah tentu rasa berkendara menjadi tidak nyaman.

Kenali tandanya, sebagai berikut:
1. Motor susah dihidupkan, terutama saat mesin dingin,
2. Tenaga motor menurun atau ngempos saat digas,
3. Mesin brebet atau tersendat-sendat,
4. Konsumsi bahan bakar boros,
5. Warna elektroda (ujung busi) menghitam (berjelaga) atau terlalu putih (overheat), dan
6. Percikan api kecil atau tidak stabil jika dicek secara manual.
Kondisi Busi yang melemah juga dapat memengaruhi stabilitas kendaraan di jalan. Misalnya, pada kondisi saat menyalip, melaju di tikungan, atau berada di tengah kemacetan mesin bisa sajat tersendat mendadak atau terparah adalah mogok secara tiba-tiba. Karena itu, memahami kondisi busi bukan hanya soal menjaga performa motor, tetapi bagian dari upaya meningkatkan keselamatan berkendara.
Pengendara sepeda motor harus dapat mencegah kondisi seperti ini agar tidak terjadi kendala di jalan, disarankan melakukan cek kondisi busi secara rutin yang idealnya dilakukan setiap 4.000 kilometer, sementara penggantian disarankan pada rentang 8.000 – 12.000 kilometer.
“Busi itu komponen kecil, tetapi efeknya sangat besar terhadap performa motor. Ketika mulai muncul gejala seperti mesin susah hidup atau motor terasa kurang bertenaga, itu tanda bahwa busi harus segera diperiksa. Pada kondisi seperti ini, tentu bisa membahayakan pengendara apalagi saat motor digunakan,” ujar Training Analyst PT Wahana Makmur Sejati, Wahyu Budhi. (*)








