ROCKOMOTIF, Semarang – Tim slalom Parito Putera Racing Team (BPRT), tidak bisa berbuat banyak di putaran kelima Kejurnas Auto Gymkhana yang berlangsung di Semarang, Jawa Tengah (5/10).
Tim slalom BPRT yang menaungi A Rizqi Wahidin, Satria Wiharyoga, Auddy RG, dan Anandyo Dwiki, sedikit terganjal lantaran ada percobaan penggantian per shockbraker. Tim secara berembuk memutuskan untuk mengganti per dengan yang lebih empuk dibanding sebelumnya.
“BPRT lumayan, sayanya yang sedang tidak bagus. Saya enggak bisa bawa mobilnya kemarin, karena ada ganti settingan di shokbreaker, jadi pernya diganti dengan yang lebih soft,” buka Satria dalam wawancaranya.
Meski saat melakukan sesi latihan mobil tampak bisa dikendalikan dan sedikit menjanjikan, namun kondisi real saat balapan tentunya berbeda. Terlebih, saat latihan jelang Kejurnas, tim asal Kalimantan ini melakukannya di medan konblok. Sehingga ada perbedaan feeling.
“Saat dites waktu latihan sih enak, karena pas latihan itu kita latihan di konblok, berbeda dengan trek aslinya yang pakai aspal,” tambah peslalom berjulukan Semut Hitam ini.
Setelah pengaplikasian per suspensi yang lebih lembut, dari BPRT hanya satu peslalom yang tampil dominan, yakni Auddy RG. Sisanya, mereka harus mencari ritme yang baik agar mobil bisa dapat momentum yang baik untuk bermanuver.
“Pengaruhnya ke semua peslalom, saya dan kiki, kurang bagus. Eki bagus secara tim karena dia pakai mobil Jazz yang Felicia pakai. Auddy juga bagus bisa naik ke 6 di A umum,” beber Satria mewakili BPRT.
Baca juga: Honda Buktikan Brio Lincah Buat Diajak Slalom
Meski Auddy RG tampil dominan, namun prestasi keseluruhan tim tidak berdampak banyak. Pada kejuaraan tim, BPRT menempati urutan ketiga, di bawah Toyota Team Indonesia dan HTJRT.
“Dari Cianjur ke Semarang ini, prestasi tim lumayan turun. Tadinya (di Cianjur) peringkat kedua di kejuaraan tim, sekarang jadi ketiga. Pertama Toyota Team Indonesia, kedua HTJRT, ketiga baru BPRT,” imbuhnya.
Setelah melihat hasil di Semarang, tim telah mengambil sikap untuk mengubah settingan kembali. Hal tersebut juga telah diutarakan ke Arce Meyer, selaku Kepala Mekanik yang menangani mobil BPRT untuk Kejurnas Slalom ini.
“Setelah setingan mobil seperti ini, renacanya akan dibalikkan ke seperti sebelumnya. Om Arce, juga sudah bicara kayaknya bakalan dibalikin ke semula lagi,” tutup Semut Hitam.