Penjualan Mazda di Indonesia Capai Titik Jenuh 2 Tahun Terakhir

0
penjualan mazda turun
Penjualan Mazda naik 200 persen didominasi oleh Mazda2 dan Mazda CX-5

ROCKOMOTIF, Jakarta – Hengkangnya prinsipal Mazda Motor Indonesia sejak 4 tahun silam, tepatnya Februari 2017 sepertinya membuat penjualan Mazda di Indonesia tidak bergairah. Penjualan Mazda setelah MMI pun diambil alih oleh PT Eurokars Motor Indonesia yang sebelumnya hanya jadi main dealer saja.

Seperti yang diketahui bersama jika penjualan mobil di Indonesia mengalami penurunan signifikan akibat pandemi di 2020 kemarin. Namun, bagi Mazda penurunan ini sudah terjadi sejak 2019, di mana hanya terjual 4.934 unit berdasarkan data penjualan ritel yang disetor ke Gaikindo. Padahal di 2018, Mazda berhasil menjual 5.957 unit mobilnya.

Tahun 2020, turun lagi sebesar 50 persen menjadi hanya 2.611 unit saja, atau berkurang sebanyak 2.323 unit. Memang pandemi jadi biang keroknya. Namun sepertinya penurunan dua tahun berturut-turut membuat penjualan pabrikan Jepang ini seperti mencapai titik jenuh di Indonesia.

Baca juga: Di Bawah Eurokars, Penjualan Mazda Naik 200 Persen Dari Tahun Lalu

Padahal semenjak diambil alih oleh Eurokars, Mazda cukup aktif dengan menghadirkan banyak model baru yang sebelumnya tidak ada. Nyatanya, mobil yang semua diimpor utuh, baik dari Thailand atau Jepang ini tidak bisa bersaing di pasar Tanah Air.

Data penjualan ritel Mazda di Indonesia yang diunggah oleh Gaikindo memperlihatkan sepanjang tahun 2020 total penjualannya di bulan Januari sebanyak 254 unit, Februari 402 unit, Maret 224 unit, dan April 53 unit.

Kemudian dari penjualan di bulan Mei yang sebanyak 51 unit, Juni 102 unit, Juli 170 unit, Agustus 205 unit, September 192 unit, Oktober 184 unit, November 420 unit, dan Desember 354 unit.

Baca juga: Dealer Baru Mazda Simprug, Tawarkan Nuansa Modern

Sedangkan di 2019, penjualan Mazda selama bulan Januari yang sebanyak 411 unit, Februari 440 unit, Maret 475 unit, April 363 unit, Mei 430 unit, Juni 270 unit, dan Juli 500 unit. Berlanjut di bulan Agustus yang sebanyak 500 unit, September 400 unit, Oktober 375 unit. Selain itu, dari penjualan di November 402 unit, dan penjualan selama bulan Desember yang sebanyak 368 unit.

Padahal di 2019, penjualan merek Jepang ini masih dibantu dengan adanya pameran otomotif di Indonesia yaitu IIMS dan juga GIIAS. 2020 memang tidak ada sama sekali pameran, otomatis hanya berjuang melalui penjualan online. Bagaimana di 2021 ini, apakah memang benar penjualan Mazda di Indonesia sudah mencapai titik jenuhnya?

LEAVE A REPLY