Shell Gelar Kampanye Keselamatan Berkendara Ke Berbagai SMK

0
Kampanye Keselamatan Shell Road Safety di SMK

ROCKOMOTIF, Jakarta – Maraknya korban kecelakan lalu lintas yang masih berstatus  pelajar membuat PT Shell Indonesia tergerak. Mereka mengadakan kampanye keselamatan berkendara ke berbagai SMK di DKI Jakarta.

Menurut hasil studi World Health Organization (WHO) tahun 2015, kecelakaan lalu lintas menjadi penyebab nomor satu kematian di usia 15-29 tahun. Fakta ini didukung dengan data dari Kepolisian Republik Indonesia. Bahwa kecelakaan lalu lintas paling banyak dialami oleh remaja dalam rentang usia 15-25 tahun. Setiap tahun, ada 1.250.000 korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas.

Berdasarkan data tersebut, para pelajar Sekolah Menengah Atas atau sederajat masuk dalam rentang usia berisiko tinggi alami kecelakaan lalu lintas. Shell bekerja sama dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta menggelar program “Shell Road Safety Coaching Clinic” selama bulan Agustus hingga Oktober 2017.

Lima SMK Negeri menjadi tempat penyelenggaraan kegiatan tersebut. Yaitu SMKN 6 Jakarta Selatan, SMKN 27 Jakarta Pusat, SMKN 26 Jakarta Timur, SMKN 42 Jakarta Barat, dan SMKN 25 Jakarta Utara.

Instruktur Dari IDDC

Sekitar 800 siswa yang menjadi perwakilan dari lebih 200 SMK negeri dan swasta di lima wilayah DKI Jakarta menerima materi-materi keselamatan berlalu lintas. Yang disampaikan oleh para trainer/fasilitator dari Indonesia Defensive Driving Center (IDDC).

Tujuan pelaksanaan program adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran berkendara/berlalu lintas yang benar pada generasi muda, khususnya kalangan pelajar. 

Para siswa juga berkesempatan mempraktekkan pengetahuan tersebut dengan mengendarai kendaraan roda dua di lapangan sekolah dengan pengawasan dan pendampingan dari para fasilitator.

Darwin Silalahi, Presiden Direktur dan Country Chairman PT Shell Indonesia mengatakan bahwa kegiatan edukasi Shell Road Safety Coaching Clinic merupakan wujud komitmen Shell Indonesia untuk berkontribusi membantu Pemerintah dalam menumbuhkan budaya tertib berlalu lintas dan aman di jalan.

Dalam sesi Coaching Clinic, para siswa SMK diberikan materi-materi dasar berkendara. Mulai dari prinsip-prinsip berkendara, teknik dan prosedur berkendara secara baik dan benar, hingga etika dalam berkendara.

Selain itu, sebanyak 20 peserta dari setiap wilayah  juga diminta untuk mengisi kuesioner tentang aktivitas berlalu lintas. Dan tiga bulan kemudian, para peserta akan diminta kembali untuk mengisi kuesioner. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah ada perubahan perilaku berlalu lintas setelah mengikuti kegiatan ini.

Selain di DKI Jakarta, Coaching Clinic juga dilakukan di wilayah Semarang dan sekitarnya, yaitu Kendal dan Demak. Lebih dari 1600 siswa SMK dari 8 SMK negeri dan swasta di wilayah tersebut mengikuti Shell Road Safety Coaching Clinic. Dalam format yang sama dengan penyelenggaraan kegiatan di DKI Jakarta.     

LEAVE A REPLY