Robot-Robot Ini Ternyata Yang Memproduksi Mitsubishi Xpander

0
Otomasi Robot Xpander

ROCKOMOTIF, Bekasi – Era industri 4.0 sudah semakin terasa di Indonesia, termasuk di pabrik Mitsubishi yang terletak di kawasan industri GIIC Deltamas, Bekasi, Jawa Barat. Di pabrik yang memproduksi Xpander ini sudha dilengkapi dengan robot-robot canggih.

Menurut Takao Sato selaku President Director PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI), pabrik Mitsubishi ini sudah memiliki komposisi penggunaan robot canggih sebesar 40 persen. Proses yang dilakukan oleh robot-robot ini juga cukup beragam.

“Kami sudah memulai era industri 4.0 seperti yang dicanangkan oleh pemerintah. Saat ini memang baru sekitar 40 persen yang dikerjakan oleh robot-robot ini. Tapi kami juga melihat dari aspek tenaga kerja, saat ini harga tenaga kerja di Indonesia masih lebih murah dari menggunakan robot,” ujar Sato saat menerima kunjungan jurnalis di pabrik MMKI, Rabu (7/2).

Orang nomor satu di pabrik MMKI ini juga menambahkan tidak menutup kemungkinan bahwa jika suatu saat harga tenaga kerja meningkat maka MMKI juga akan beralih ke robot. “Jadi robot-robot ini akan kami tambah jika harga tenaga kerja di Indonesia sudah semakin mahal,” tambahnya.

Baca Juga: Siap Diekspor, Mitsubishi Tambah Produksi Xpander Hingga 10 Ribu Unit

Pabrik MMKI ini diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pada April 2017 silam. Produksi pertama pabrik ini adalah untuk Mitsubishi Pajero Sport, baru pada September 2017 mulai memproduksi Xpander.

Melihat Produksi Xpander

Untuk Mitsubishi Xpander, semua proses perakitan mulai dari stamping, welding, painting, hingga assembling. Beberapa bagian Xpander ini dikerjakan sepenuhnya oleh robot-robot canggih. Seperti pada stamping ini, sudah penuh digarap oleh robot.

Proses stamping menggunakan Full Automated Press Line (robot) yang dapat melakukan 10 stroke per menit. Ada empat robot di sini, satu robot 2.000 ton dan tiga lainnya yang masing-masing 1.000 ton. Sepenuhnya otomatis dan punya produktivitas tinggi.

 

Tenaga kerja manusia hanya melakukan pengencekan dan mengoperasikan si robot ini saja. Pindah ke bagian Welding, Saat ini satu line dapat melakukan proses welding untuk satu model saja. Namun di masa yang akan datang, Mitsubishi memungkinkan untuk menambah model lain karena fleksibel.

Baca Juga: Inden Lama, Ini Alasan Kenapa Mitsubishi Xpander Layak Ditunggu

Di bagian welding ini, rasio pengerjaan oleh robot mencapai 40 persen. Dalam tahapan ini, terdapat proses penyatuan pintu mobil dengan bodi, under body, lantai tengah, dan belakang mobil.

Bagian selanjutnya adalah Pengecatan. Di sini Robotic Spray Painting digunakan dalam tahap ketiga ini dengan kualitas tinggi dan efisiensi. Energy Saving, 3 Coat 1 Bake, menjadikan proses ini lebih efisien dan ramah lingkungan. Sebagai perbandingan, sistem konvensional menggunakan 3 Coat 2 Bake.

Lalu tahap berikutnya adalah perakitan (assembly), pengerjaan oleh robot hanya terdapat pada pemasangan sealant kaca depan. Dalam proses ini, terdapat Traceability (Barcode). Dengan sistem barcode, dimungkinkan untuk melakukan pencarian parts yang sudah terpasang di mobil sehingga mudah dicek dan ditelusuri jika terjadi masalah.

Ada juga Kit Supply System yang merupakan sistem yang mendukung kualitas untuk menghindari kesalahan pemasangan part atau kelalaian dari line operator.

Tenaga Kerja Wanita

Selain robot-robot yang mengerjakan produksi mobil, ada juga proses otomatisasi di pabrik MMKI ini. Seperti untuk melakukan perpindahan bodi mobil oleh Tatami Conveyor yang mampu bermanuver di sudut kecil.

Dan juga kehadiran Automated Guide Vehicle (AGV) yang membawa suku cadang secara otomatis dari satu tempat ke tempat lain dengan berjalan di jalur bermagnet.

 

Tenaga manusia lebih banyak untuk melakukan inspeksi, terutama saat di bagian inspeksi final. Di sini menurut Sato ada banyak tenaga kerja wanita.

“Sekarang ini jumlah tenaga kerja wanita di pabrik baru mencapai 5 persen. Karena pabrik otomotif banyak yang mengandalkan tenaga, sehingga untuk wanita lebih banyak di proses pengecekan,” ungkap Sato.

 

Nantinya menurut Sato pabrik MMKI ini berencana untuk menambah jumlah tenaga kerja wanita hingga 10 persen. Nah bagiamana, ada yang tertarik untuk kerja di pabrik?

LEAVE A REPLY