ROCKOMOTIF, Jakarta – Ranah komunitas otomotif di Indonesia kian semarak dengan berdirinya klub mobil yang berisikan para pemilik Toyota Sienta. Yup, adalah Toyota Sienta Club Indonesia (TSCI) yang resmi dideklarasi pada Minggu (25/2) lalu, di Mega Glodok Kemayoran, Jakarta Pusat.
Disaksikan perwakilan dari 50 komunitas, klub dan paguyuban mobil berdomisili di area Jabodetabek, seremoni peresmian TSCI juga dibarengi dengan pemberian donasi santunan kepada anak-anak yatim piatu.
“Sejatinya, acara deklarasi ini menitikberatkan pada kegiatan sosial kepada sesama. Dalam hal ini pemberian santunan kepada anak-anak panti asuhan. Hal ini sejalan dengan tema yang kami usung yaitu TSCI Care with Others,” ujar Afif Irfandani, Ketua Pelaksana Deklarasi TSCI.
Baca Juga: Hati-Hati, Impor Mobil Dari Jepang Ternyata Membawa Kutu Busuk!
Sebagai informasi, berdirinya TSCI bertujuan untuk mengakomodir para pecinta atau penghobi otomotif khususnya Toyota Sienta.
Terkait tema yang diusung, Afif menjelaskan bahwa TSCI berusaha untuk bisa saling berbagi dan saling peduli kepada sesama.
Puncak peresmian ditandai dengan pemotongan tumpeng dan diperkenalkannya logo TSCI, serta pengurus oleh Ketua Umum TSCI, Nyoman Febrianta. Donasi santunan diberikan kepada perwakilann Yayasan Nur Amalia.
“Semoga para anggota TSCI selalu guyub dan solid, baik untuk internal maupun kepada komunitas dan klub otomotif lainnya. Diharapkan TSCI dapat menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas dan menjadi contoh kepada pengendara lain agar lebih tertib dan saling menghormati,” ujar Nyoman.
Melebur Dengan Komunitas Toyota Sienta
TSCI sendiri resmi terbentuk pada 21 Januari 2018. Dari situlah, lanjut Nyoman, mereka sepakat untuk membentuk satu ‘rumah’ baru yaitu TSCI untuk para pemilik Sienta.
Terbentuknya TSCI merupakan kolaborasi dengan komunitas Sienta lainnya yakni Idsinity. Di mana para anggotanya melebur dan melakukan merger yang akhirnya menjadi satu wadah TSCI.
“Kita (red: TSCI) semakin besar dengan meleburnya para anggota Idsinity. Mereka sepakat untuk bergabung menjadi satu dengan kita,” kata Nyoman.
Ia pun mengklaim bahwa hingga kini sudah ada 15 kota yang mengajukan diri untuk bergabung dengan TSCI.
Namun, pihaknya masih menahan untuk melakukan tersebut. Pasalnya, TSCI ingin menguatkan area Jabodetabek terlebih dahulu sebagai basis utama klub yang dinakhodainya.
Meski ‘statusnya’ meleburkan diri, namun Nyoman mengaku tidak ada pengecualian untuk anggotanya. Semua dipandang sama tanpa memandang anggota tersebut datang dari mana.
“Kami tidak melulu bicara organisasi (klub) saja. Banyak hal yang kita angkat untuk mengangkat pamor TSCI. Paling utama adalah kita ingin mengangkat budaya lokal, yang bakal dilakoni setiap kali mengadakan turing. Dan tak lupa juga aksi sosial tetap menjadi urat nadi kita,” tutup Nyoman.
Kegiatan terdekat TSCI akan mengadakan turing perdananya dengan titik finish di kawasan wisata Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah.
Dijadwalkan dihelat pada 16 Maret nanti, para anggota TSCI sepakat bakal meramaikan turing tersebut.
Agenda paling penting yang bakal dilakoni TSCI adalah turing lintas negara. Dengan melewati negara Malaysia, Singapura dan Thailand.